Wajib Tahu! Ini 7 Amalan yang Pahalanya Terus Mengalir

1773
Ustadz Farid Ahmad Okbah. (Foto: Muslim Obsession)

Jakarta, Muslim Obsession – Setiap umat Islam berkesempatan mendapatkan pahala yang terus mengalir dari amal yang dikerjakannya. Ketika seseorang telah meninggal dunia, amalan yang dikerjakannya itu akan terus memproduksi pahala yang tak berkesudahan.

“Jadi tidak hanya anak shalih, karena ada tujuh amalan yang jika dikerjakan seseorang maka pahalanya akan terus mengalir, meskipun ia sudah meninggal dunia,” ujar Ustadz Farid Ahmad Okbah dalam Taushiyah Ramadhan Parmusi yang digelar secara online melalui video teleconference, Sabtu (16/5/2020) malam.

Ketujuh amalan tersebut, jelas Wakil Ketua Umum Lembaga Dakwah Parmusi (LDP) ini, berdasarkan hadits:

عَنْ أَنَسٍ رَ ضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ : سَبْعٌ يَجْرِي لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أَوْ أَجْرَى نَهْرًا أَوْ حَفَرَ بِئْرًا أَوْ غَرَسَ نَخْلاً أَوْ بَنَى مَسْجِدًا أَوْ وَرَّثَ مُصْحَفًا أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ

“Dari Anas radhiyallahu ‘anhu. Ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Ada tujuh hal yang pahalanya akan tetap mengalir bagi seorang hamba padahal dia sudah terbaring dalam kuburnya setelah wafatnya (yaitu): (1) Orang yang yang mengajarkan suatu ilmu, (2) mengalirkan sungai (irigasi), (3) menggali sumur, (4) menanamkan kurma (pohon yang buahnya dinikmati masyarakat banyak), (5) membangun masjid, (6) mewariskan mushaf atau (7) meninggalkan anak yang memohonkan ampun buatnya setelah dia meninggal,” (hadits ini diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Kasyful Astâr, hlm. 149. hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dam shahihul Jami’, no. 3602).

Ustadz Farid menegaskan, sebagai orang yang selalu berharap meraih nikmat kubur, maka setiap orang harus memiliki obsesi untuk mengamalkan tujuh amalan tersebut.

“Inilah orang cerdas yang cirinya selalu menyiapkan untuk masa akhiratnya. Ini amalan prioritas. Apalagi untuk Parmusi yang memiliki Desa Madani sebagai manhaj dakwahnya, maka lakukanlah tujuh amalan itu,” jelasnya.

Seperti diketahui, Parmusi Pusat menggelar Taushiyah Ramadhan secara online sejak awal Ramadhan tahun ini. Kegiatan ini diisi taushiyah para ustadz dari berbagai daerah di Indonesia dan diikuti oleh jamaah, tak hanya kadera Parmusi tapi juga di luar Parmusi.

Selain Taushiyah Ramadhan, setiap hari Parmusi Pusat juga menggelar program dakwah online lainnya, seperti Dauroh Dai Online dan Sarasehan Tokoh Inspiratif M.Natsir yang diasuh Kang Lukman Hakiem (Sekretaris Majelis Pakar PP Parmusi sekaligus Penulis Biografi Mohammad Natsir). (Fath)

Saksikan kajian Taushiyah Ramadhan bersama Ustadz Farid Ahmad Okbah

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here