Wajib Baca! Tips Puasa Ramadhan Bagi Bumil

1018
Ibu Hamil (Foto: Netralnews.com)

Muslim Obsession – Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan bahwa perihal boleh atau tidaknya ibu hamil (bumil) berpuasa pada bulan Ramadhan terdapat dua mazhab yang berbeda.

Dalam Mazhab Hambali, ibu hamil dan menyusui boleh tidak puasa Ramadhan dan mengganti puasanya di bulan lain.

“Kalau ada ustadz yang ngomong, ceramah, ibu hamil dan ibu menyusui qada saja, itu dia pakai Mazhab Hambali. Rata-rata ulama yang dari Saudi Arabia begitu,” ungkap Ustadz Abdul Somad melalui video Youtube.

Lalu untuk Mazhab Syafi’i, ada dua penjelasan menurut Ustadz Abdul Somad. Jika ibu hamil tersebut ada masalah di kesehatan sang ibu menurut dokter, sang ibu diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan dan melakukan qada.

Namun jika masalahnya terletak pada janin atau calon bayi, maka ibu hamil tersebut diperbolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadhan dan melakukan qada serta membayar fidiyah.

“Tapi kalau Mazhab Syafi’i bukan begitu. Jika ibu tidak puasa karena dirinya, maka qada saja. (Misal) ibu tidak puasa karena si ibu orangnya lemas. maka qada. Tapi kalau dia tidak puasa karena ada unsur anaknya. Ibu sehat tapi anaknya sakit-sakitan. Maka dia kena dua, qada plus fidiyah,” ucapnya.

Jika memang bumil diperbolehkan berpuasa, maka dia harus mengenali tubuhnya dan juga kesehatannya. Perhatikan asupan cairan dan jumlah makanan atau minuman manis sebelum bumil berpuasa. Di antaranya dengan 5 tips berikut ini, dilansir dari nutriclub:

  • Pilihlah makanan yang mengandung protein dan lemak dalam jumlah cukup, misalnya daging dan telur. Kedua jenis zat gizi tersebut dapat bertahan lebih lama di pencernaan sehingga memperlambat rasa lapar di siang hari.
  • Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi, baik dikonsumsi karena dapat membuat Ibu kenyang lebih lama.
  • Untuk menjaga vitalitas tubuh, konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C seperti buah dan sayuran, serta makanan dengan kandungan zinc yang tinggi seperti daging, ikan, dan susu. Ibu juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi selama berpuasa.
  • Hindari makanan manis saat sahur karena akan merangsang produksi hormon insulin untuk membakar gula darah. Akibatnya, kadar gula darah menurun, sehingga Ibu merasa lemas dan cepat lapar.
  • Jangan lupa minum air putih yang banyak agar tidak mengalami dehidrasi

Bagi Ibu yang sedang hamil sebenarnya diberi keringanan untuk tidak berpuasa atau membatalkan puasa dan menggantinya di hari lain. Namun, bila Ibu tetap ingin berpuasa, karena merasa sanggup, ada hal-hal yang penting untuk dilakukan agar kehamilan tidak terganggu.

Saat Berpuasa

Kurangi aktivitas fisik yang sekiranya banyak mengeluarkan energi, misalnya berjalan kaki dengan jarak yang jauh. Merasa lemas saat berpuasa adalah hal yang wajar. Jadi bila memungkinkan, sediakan lebih banyak waktu untuk beristirahat. Segera batalkan puasa jika Ibu mengalami:

  • Muntah-muntah lebih dari tiga kali yang dapat menyebabkan dehidrasi.
  • Mengalami diare yang diikuti rasa mulas.
  • Mimisan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah, yang menandakan kondisi tubuh Ibu sudah tidak stabil.
  • Lemas dan pusing yang diikuti dengan mata yang berkunang-kunang. Hal ini pertanda timbulnya hipoglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula terlalu rendah.
  • Berkeringat secara berlebihan, terutama keringat dingin. Ini menandakan bahwa kondisi fisik Ibu sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa.

Saat Berbuka Puasa

  • Seperti umumnya orang yang berbuka, awali dengan makanan dan minuman manis, seperti kurma dan kolak, untuk meningkatkan kadar gula darah.
  • Hindari berbuka dengan minuman dingin karena dapat menurunkan kerja lambung.
  • Untuk makan malam, Ibu bisa makan dengan porsi lebih besar, tapi jangan sampai berlebihan. Selain itu, konsumsi air putih yang cukup untuk menjaga volume darah, mengatur suhu tubuh, melancarkan pengangkutan oksigen dan zat gizi, serta mencegah sembelit.
  • Ibu hamil tidak disarankan untuk berpuasa jika mengalami kondisi-kondisi seperti diabetes, hipertensi, pendarahan, dehidrasi, gangguan sistem pencernaan seperti maag, dan juga saat proses persalinan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here