Wagub Minta Warga Jabar Tak Ikut Aksi Bela Tauhid

1090
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum (Foto: Liputan6)

Bandung, Muslim Obsession – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta masyarakat untuk menahan diri dengan tidak mengikuti aksi bela tauhid pasca pembakaran bendera bertuliskan ‘La ilaaha illallah Muhammadurrasulullah’ oleh tiga anggota Banser di Kabupaten Garut.

Dijadwalkan, aksi tersebut akan diselenggarakan pukul 13:00 WIB seusai shalat Jumat di Kawasan Jalan Diponegoro Kota Bandung Jawa Barat.

“Masyarakat Jawa Barat harus mampu menahan diri dari segala kejadian di lingkungan kita, jangan sampai kita bergerak atas nama emosional, atas nama hal-hal yang menurut kenyataannya tidak sesuai dengan logika,” ujar Uu di Gedung Sate Kota Bandung Jawa Barat, Jumat (26/10/2018).

Uu mengimbau masyarakat untuk mempercayakan kasus pembakaran tersebut ke Polda Jawa Barat. Terlebih, Polda Jawa Barat sudah bergerak mengamankan pembawa bendera di Kota Bandung dan saat ini tengah dalam pemeriksaan di Mapolda Jawa Barat.

“Daripada mengadakan kegiatan yang khawatir menimbulkan perpecahan di antara kita, khawatir menimbulkan kecemburuan satu kelompok dengan kelompok lainnya, bahkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jawa barat tidak kondusif, Indonesia tidak bisa tenang,” tukasnya.

Sebelumnya tersebar berita soal akan adanya aksi Bela Tauhid di Jakarta. Seruan itu diunggah di media sosial dan aplikasi pesan.

Aksi ini terkait dengan adanya kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum Banser di Garut, Jawa Barat. Video kejadian itu sempat viral di media sosial.

Sebelumnya, polisi menyatakan bendera bertulisan kalimat tauhid yang dibakar itu adalah bendera HTI yang telah dinyatakan terlarang oleh pemerintah. Polisi telah mengamankan pembawa bendera yang diduga menjadi penyusup di Hari Santri Nasional yang diadakan di Garut, Jawa Barat tersebut.

Gerakan Pemuda Ansor sebelumnya juga menegaskan bendera bertuliskan tauhid yang dibakar personel organisasinya, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), merupakan bendera HTI. Meski begitu, GP Ansor menyesalkan pembakaran tersebut karena seharusnya bendera itu diserahkan kepada polisi. Ansor juga meminta maaf bila kasus itu menimbulkan kegaduhan. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here