Selesai dimandikan dengan drama-drama yang menyentuh jiwa, jenazah dibawa ke ruang tamu untuk dikafankan.
Di sinipun kerja sama dilakukan dengan baik oleh anak-anak dan suami almarhumah dengan petunjuk dari saya. Walaupun mengambil waktu yang agak lama, semuanya selesai dengan mudah sebelum jenazah dibawa ke tanah perkuburan.
Selesai tugas ini, maka saya serahkan pula kepada suami saya. Selepas kubur dan suami saya hendak memulai bacaan talqin, suami Almarhumah datang meminta izin.
“Ustadz, bolehkah saya yang membacakan talqin untuk istri saya?” tanya dia kepada suami saya.
Suami saya mengangguk dan si suami tadi mengambil tempat di sebelahnya. Dalam keadaan suara yang serak karana masih bersedih, si suami tadi memulai bacaan. Bacaan kali ini memang lain sekali dari biasanya.
