Viral, Tulisan ini Sukses Membuat Banyak Orang Menangis

2663

Setelah semua anak selesai, saya mengambil giliran semula. Saya membersihkan bagian dubur. Tapi si suami menolak karena dia ingin melakukannya sendiri.

“Ini istri saya, biar saya yang lakukan. Ustadzah tolong ajarkan saya,” pinta si suami.

Sekali lagi saya menyetujui dengan kehendaknya. Saya arahkan si suami supaya menekan perut secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan najis di dubur.

Ketika si suami melakukannya, sekali lagi jiwa saya bagai dirobek-robek. Jiwa saya tersentuh mendengar lafaz ikhlas suaminya. Sambil menekan lembut perut istrinya, si suami berkata lagi.

“Sayang, ini rahim yang melahirkan anak-anak kita, menghasilkan zuriyat kita, terima kasih Sayang,” tutur si suami lembut dengan matanya berkaca-kaca.

Sekali lagi air mata saya tertumpah. Di luar, air mata saudara-saudara mereka yang menyaksikan drama itu semakin ikut larut dalam duka.

Saya tahu, semua yang menyaksikan terharu. Saya sendiri turut tersentuh dengan sikap keluarga ini. Sungguh, suaminya memang seorang yang baik dan sangat menghormati jasa seorang wanita yang menjadi istrinya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here