Vaksin Corona dari China Ternyata Belum Dapat Sertifikasi Halal MUI

655

Jakarta, Muslim Obsession – Indonesia tengah melakukan uji klinis perdana vaksin corona dari China melalui perusahaan farmasi milik BUMN Bio Farma. Vaksin itu rencananya akan diproduksi dalam jumlah besar untuk seluruh masysrakat Indonesia pada 2021.

Namun ternyata vaksin Covid-19 Sinovac itu belum mengantongi sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia atau MUI. Pihak Bio Farma mengaku memang belum mengajukan sertifikasi halal vaksin Sinovac ke MUI.

Hanya saja, Corporate Secretary Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan, Bio Farma tengah menyiapkan seluruh dokumen yang diperlukan untuk mendaftarkan kehalalan vaksin asal China itu ke MUI.

“Pengajuan (sertifikasi halal vaksin Sinovac) masih dalam tahap diskusi. Tim sudah ada komunikasi dengan MUI, untuk persiapan sertifikasi halalnya,” kata Bambang di dalam siaran Tv One, Rabu (12/8/2020).

Menurut Bambang, untuk memperoleh sertifikasi halal, membutuhkan proses audit menyeluruh. Karena, MUI pasti akan mengaudit seluruh proses pembuatan vaksin, medianya, termasuk bahan baku yang digunakan.

“Memang perlu waktu. Sampai hari ini, kami baru terima dokumen-dokumen dari Sinovac. Kita sama-sama lakukan kajian dari dokumen yang diterima. Ini baru tahap awal vaksin mengandung ini-ini,” ujarnya.

Bambang memastikan Bio Farma sudah berpengalaman secara sistem dalam pengajuan sertifikasi halal ke MUI. Karenanya, untuk vaksin Sinovac ini masih dilakukan kajian internal sembari melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan sertifikasi halal MUI.

“Ini prosesnya lumayan panjang. Kalau dokumen siap kita submit, tapi perlu waktu. Kami siapkan dulu sampai lengkap baru kami ajukan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majeis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI), Lukmanul Hakim mengatakan, sampai hari ini memang belum ada pengajuan sertifikasi halal untuk vaksin Sinovac.

Bio Farma dan MUI baru sepakat untuk melakukan kajian terkait kehalalan vaksin asal China tersebut. “Sampai hari ini, kami baru diskusi-diskusi, sampaikan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk audit. Jadi, terbuka standar audit kami,” kata Lukman

Sebelumnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma bersama lembaga independen melaksanakan uji klinis fase tiga vaksin Covid-19 Sinovac Tiongkok. Pada hari perdana, uji coba vaksinasi dilakukan terhadap 19 orang relawan.

Juru bicara uji vaksin Sinovac, Rodman Tarigan menjelaskan, 19 relawan ini menjadi peserta pertama vaksinasi, karena sudah menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab.

“Berjalan lancar, sehari sebelumnya sudah di-swab, kemudian divaksin di (posko) Eyckman sudah mendapat vaksinasi pertama, tapi lima tempat lain baru diambil swab,” ujar Rodman di Bandung, Selasa kemarin. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here