Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukum Menyikat Gigi Saat Puasa

1419

Jakarta, Muslim Obsession – Banyak hal-hal di bulan puasa ini yang masih mengandung perdebatan. Misalnya menyangkut hukum-hukum yang dianggap membatalkan puasa. Termasuk salah satunya adalah menyikat gigi. Ada sebagian pendapat yang mengatakan menyikat gigi termasuk yang membatalkan puasa.

Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan terkait hal ini, dalam salah satu kajiannya dalam sebuah video di jejaring sosial media Instagram menyatakan, jika membersihkan gigi saat puasa masih diperbolehkan. Asalkan dengan siwak, bukan menggunakan pasta gigi atau odol.

Sebab hal tersebut memang dikhawatirkan berpotensi tinggi bisa membatalkan puasa. Dengan sengaja atau tidak sengaja, terdapat rasa-rasa tertentu yang bisa jadi tertelan. Sehingga Ustadz yang kerap disapa UAH itu dan para Ulama sepakat, jika hukum menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi adalah Makruh.

“Sepanjang tidak ada (odol) pasta-nya di sini. Cenderung Ulama di sini meringankan, tidak ada masalah untuk membersihkan,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.

“Tapi ketika menggunakan pasta (odol) mayoritas Ulama mengatakan, makruh disini hukumnya,” sambungnya.

“Membatalkan (puasa) sih tidak, tetapi potensinya cukup tinggi untuk membuat itu batal. Sehingga tidak disukai, dikhawatirkan nanti ada rasa-rasa tertentu dipastanya, memberikan rasa gak sengaja tertelan misalnya. Atau tidak sengaja ada keadaan tertentu masuk, itu yang tidak disukai,” jelas UAH.

Maka dari itu UAH menyarankan bagi umat muslim yang ingin menyikat gigi, gunakan sikatnya saja. Namun juga jika benar-benar ingin menggunakan pasta, agar tetap berhati-hati agar air atau pasta yang menghasilkan rasa tertentu tidak tertelan. Karena bisa membatalkan puasa.

“Kalau anda ingin sikat gigi cukup gunakan sikatnya saja, untuk membersihkan atau cukup berkumur-kumur dan sebagainya. Jadi hukumnya kalau dikatakan boleh ya boleh, tapi tingkat kehati-hatiannya tinggi di sini. Tidak disukai, karena khawatir ada rasa tertentu masuk ke kerongkongan tertelan,” tutupnya. (Albar)

2 KOMENTAR

  1. Assalamu’alaikum,
    Terima kasih atas artikelnya. Saya mau sampaikan bahwa saya menyukai dengan gaya penulisannya. Mengutip dengan benar, lalu menyampaikan maksud dari kutipan dengan pas dengan pengembangan kalimat oleh penulis. Dan juga dengan gaya seperti ini, tulisan jadi mudah dibaca dan dipahami.

    Karena sering saya membaca berita dari web online, isinya hanya menyampaikan ulang isi kutipan, tanpa dikembangkan oleh penulisnya dan seolah copy paste, menghapus tanda kutip, dan menambahkan keterangan subjek menyampaikan info tertentu. Karena hal seperti itu, saya merasa jadi membuang-buang waktu dan usaha hanya untuk membaca info yg sedikit.

    Tapi artikel ini jelas beda, terlihat dari kualitas tulisannya yang baik. Mohon maaf bila ada kata yang slaah, typo, atau menyinggung. Sekali lagi terima kasih banyak.

  2. Saya setuju dengan Mas Satrio. Membaca informasi keislaman di Muslim Obsession menyenangkan, sesuai motonya ‘islami dan menginspirasi’. Sajian tulisannya juga enak dibaca dan ringan. Usul saya, perbanyak tulisan kajian ustadz dan kisah, terutama kisah mualaf yang saya tengok masih sepi pemberitaannya di Muslim Obsession. Mohon maaf banyak permintaan, terima kasih. 🙂

Tinggalkan Balasan ke Satrio Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here