Ustadz Abdul Somad Cerita Mimpi Bertemu Gus Baha, Pertanda Apa?

2779

Jakarta, Muslim Obsession Dai kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) bercerita pada suatu malam dia pernah mimpi bertemu dengan ulama sekaligus kiai alim, KH Bahauddin Nur Salim yang akrab disapa Gus Baha.

Padahal, UAS mengaku ia belum pernah ketemu secara langsung.

Mimpi bertemu Gus Bahas itu diungkapkan UAS dalam unggahannya di akun Instagram @ustadzabdulsomad_official.

“Saya bermimpi, dalam mimpi itu saya berada di suatu majelis. Di sebelah kiri saya melihat Al-‘Allamah KH Ahmad Baha’uddin Nursalim. Kami bersalaman,” kata Ustadz Abdul Somad dikutip Muslim Obsession, Senin (22/3/2021).

Setelah mimpi bertemu Gus Baha, doktor ilmu hadits itu kemudian melihat referensi kitab tentang tafsir mimpi. Untuk menafsirkan pesen dari pertemuannya dengan Gus Baha.

“Saya lalu lihat kitab Tafsir Ahlam karya Imam Ibnu Sirin. Kata beliau, maknanya: Orang yang bermimpi itu sedang mengkhawatirkan sesuatu, Allah akan melepaskannya dari hal menakutkan itu. Kedua, ia akan selamat dari suatu masalah yang akan ia hadapi, seperti kerugian atau perkara besar,” kata UAS.

Mengenai mimpi yang baik atau mimpi bertemu orang baik, Abu Hurairah mengatakan bahwa mimpi yang baik adalah berita gembira dari Allah, dan mimpi yang baik itu merupakan salah satu dari kabar gembira.

Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW:

قَالَ أَيْضًا: حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْب، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ، حَدَّثَنَا هِشَامٍ، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “الرُّؤْيَا الْحَسَنَةُ هِيَ الْبُشْرَى، يَرَاهَا الْمُسْلِمُ أَوْ تُرَى لَهُ”

Ibnu Jarir mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar, telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari Ibnu Sirin, dari Abu Hurairah yang mengata­kan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: Mimpi yang baik adalah berita gembira yang dilihat oleh orang muslim atau diperlihatkan kepadanya.

Dalam hadits lain disebutkan:

قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ حَمَّادٍ الدُّولابي، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي يَزِيدَ، عَنِ أَبِيهِ، عَنْ سِبَاع بْنِ ثَابِتٍ، عَنْ أُمِّ كُرْز الْكَعْبِيَّةِ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: “ذَهَبَتِ النُّبُوَّةُ، وَبَقِيَتِ الْمُبَشِّرَاتُ”.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ahmad ibnu Hammad Ad-Daulabi. telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ubaidillah ibnu Abu Yazid, dari ayahnya, dari Siba’ ibnu Sabit, dari Ummu Kuraiz Al-Ka’biyyah, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Kenabian telah tiada, dan yang masih ada adalah berita-berita gembira (mimpi-mimpi yang baik).

Dalam suatu kesempatan, Ustaz Abdul Somad yang merupakan doktor ilmu hadits itu tidak memungkiri dengan kealiman dan luasnya ilmu Gus Baha.

Selain hafiz Quran dan ahli tafsir, Gus Baha juga dinilai UAS sangat hafal dan paham dengan ilmu hadits dan mempunyai gagasan-gagasan baru dalam bidang agama.

Diketahui, KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mulai dikenal masyarakat Muslim di Indonesia karena kedalaman imu agamanya. Keilmuan yang dimiliki sangatlah lengkap, dari hafidz quran, ahli fiqih, tasawuf, ahli tafsir dan ahli ilmu alat (nahwu, shorof).

Gus Baha lahir di Sarang, Rembang, Jawa Tengah tanggal 15 Maret 1977. Gus Baha adalah Putra seorang ulama ahli Al-Quran, yakni KH. Nursalim Al-Hafizh, dari Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah, sebuah desa di pesisir utara pulau Jawa. KH Nursalim adalah murid dari KH Arwani Al-Hafidz Kudus dan KH Abdullah Salam Al-Hafidz Pati. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here