Manado, Muslim Obsession – Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) H. Usamah Hisyam mengatakan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang menghormati dan mau mendengarkan ulama.
Yakni pemimpin yang menjadikan ulama sebagai mitra kerjanya, bukan musuh-musuhnya. Dan sebaliknya, bangsa ini juga tak butuh pemimpin yang seolah-olah pembela Islam, tetapi tidak taat pada ulama sebagai penerus risalah Nabi.
Usamah menegaskan, pemimpin yang ideal juga harus memiliki visi dan misi yang jelas-jelas bagi kemaslahatan umat Islam. Selain itu, ia juga memiliki ketahanan dari berbagai ujian, serta memiliki konsistensi terhadap keimanan kepada Allah ‘azza wa jalla.
“Sosok pemimpin yang ideal tersebut, terdapat dalam sosok Nabi Ibrahum ‘alaihissalam,” tegas Usamah saat menjadi khatib Shalat Idul Adha di lapangan Sparta Tikala Manado, Rabu (22/8/2018).
Menurut Usamah, ayah dari Nabi Ismail ‘alaihissalam itu merupakan sosok pemimpin yang menjadi tauladan, berlaku bijak dan adil terhadap rakyat yang dipimpinnya.
Ia juga menjadi pemimpin manusia di bidang misi risalah yang diembannya dari Allah Swt., di bidang kehidupan beragama, politik, hukum, ekonomi dan lain-lain.
“Beliau juga sosok pemimpin yang berjuang untuk mengangkat martabat rakyatnya agar menjadi bangsa yang punya ‘izzah, berwibawa di mata Allah dan percaturan dunia,” ujar Usamah.
Usamah menuturkan, Nabi Ibrahim telah memberikan contoh terbaik bagi umat-umat setelahnya. Sebagai sosok pemimpin, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam sangat peduli terhadap kesinambungan generasi berikutnya yang dapat memperjuangkan tegaknya nilai-nilai kebenaran.
Selain itu, Nabi Ibrahim juga konsisten dalam keimanannya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. “Konsistensi Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam terbukti setelah melalui ujian yang diberikan Allah ‘azza wa jalla,” kata Usamah.
Pada khutbah yang digelar Pengurus Peringatan Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Pemprov Sulawesi Utara tersebut, Usamah menengahkan tema “Meneladani Kepemimpinan Nabi Ibrahim”. Pada kesempatan itu Usamah juga turut berkurban dengan satu ekor sapi. (Fath)
