Ulama Suriah Sebut Indonesia Seperti Taman Surga

1283
Syaikh Taufiq Ramadhan Al-Buthi (Foto: Bincang Syariah)

Banjar, Muslim Obsession – Ketua Persatuan Ulama Suriah Syaikh Taufiq Ramadhan Al-Buthi mengisi forum seminar, di arena Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar, Banjar, Jawa Barat, baru-baru ini.

Syaikh Taufiq Al-Buthi hadir bersama Syaikh Musthafa Zahran dari Mesir. Seperti kunjungan-kunjungan sebelumnya di Indonesia, anak dari ulama besar Suriah Syaikh Said Ramadhan Al-Buthi ini terlihat mengenakan peci khas Nusantara.

Di hadapan peserta Munas NU saat itu, Syaikh Taufiq Ramadhan Al-Buthi mengungkapkan kekagumannya kepada Negara Indonesia karena di tengah keberagaman budaya, Indonesia mempunyai persatuan yang sangat kuat.

Persatuan itulah yang tentu saja membawa perdamaian di Indonesia, lebih jauh, Syaikh Taufiq juga mengatakan agar persatuan ini tetap terjaga maka ada tiga cara untuk menyelamatkan negeri dari perpecahan yaitu ilmu, tazkiyyatun nafsi, dan sikap waspada.

“Patut kita terus bersyukur pada Allah Ta’ala yang mengaruniai negeri ini masih aman dan damai,” imbuhnya di hadapan para peserta Munas dan warga NU.

Pada kesempatan tersebut, kekaguman Syaikh Taufiq Ramadhan Al-Buthi kepada Negara Indonesia terus terlontar dari mulutnya. Ia bahkan menegaskan bahwa Indonesia layaknya taman surga.

Dalam pembukaan ceramahnya, Syaikh Taufiq berkata di hadapan ribuan santri.

“Pada saat ini terus terang kami bingung (tidak percaya) apakah sedang berada di surga atau di dunia.”

Dikutip dari laman NU Online, Jumat (1/3/2019) menurut Sya’roni yang mengikuti dan menyaksikan kegiatan Syaikh Taufiq, bahwa ketika mengucapkan kalimat-kalimat tersebut terlihat sekali dari getaran suaranya bahwa ia nampak terharu, pun bahasa tubuhnya seakan menggambarkan kebahagiaan ketika menyaksikan perdamaian dan kesatuan di negeri Indonesia.

Munas-Konbes NU tahun 2019 kali ini mengangkat tema “Memperkuat Ukhuwah Wathaniyah untuk Kedaulatan Rakyat” dan diikuti perwakilan Pengurus Wilayah NU (PWNU) dari 34 provinsi, lembaga dan badan otonom NU di tingkat pusat, serta para kiai dari berbagai pesantren. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here