Ulama Kembali Dikriminalisasi, Forjim Ajak Jurnalis Muslim Lawan Diskriminasi Hukum

855
Adhes dan Dudy
Ketua Umum FORJIM, Dudy S. Takdir (kanan).

Jakarta, Muslim Obsession – Ustadz Zulkifli Muhammad Ali atau disapa akrab Ustadz Akhir Zaman ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Ia diduga melakukan ujaran kebencian melalui ceramahnya yang sempat viral di media sosial.

Sontak, penetapan tersangka Ustadz Zulkifli ini menuai kontroversi di tengah masyarakat. Forum Jurnalis Muslim (Forjim) pun bersuara terkait kasus ini.

Ketua Umum Forjim, Dudy Sya’bani Takdir menyesalkan penetapan tersangka Ustadz Zulkifli. Dudy menilai ada ketidakadilan hukum pada kasus ini.

Dudy mempertanyakan motif kepolisian yang terlihat terburu-buru ketika yang menjadi objek adalah umat Islam. Sedangkan pihak yang jelas-jelas mengutarakan ujaran kebencian dan melakukan penistaan terhadap Islam tidak diproses sama sekali.

“Misalkan Victor Laiskodat, mana kabarnya? Ade Armando juga, meski berkali-kali dilaporkan tapi tidak ada tindak lanjut kepolisian. Bobrok penegakan hukum kita kalau terus seperti itu, instrumen hukum tidak boleh jadi alat untuk berlaku diskriminatif,” tegas Dudy di Yogyakarta, Kamis (18/1/2018).

Dudy juga mengajak jurnalis muslim untuk mengkritisi dan melawan ketidakadilan hukum yang tengah dipertontonkan aparat kepolisian dan rezim penguasa.

“Saya kira penegakan hukum yang diskriminatif harus menjadi perhatian serius teman-teman jurnalis, terlebih jurnalis muslim. Karena salah satu fungsi pers adalah menjadi watchdog bagi penguasa. Ini jelas, ada ketidakadilan hukum dan harus dilawan,” ungkap Dudy.

Dudy juga mengingatkan pemerintah agar arus reformasi ini jangan dibawa kembali ke masa Orde Lama dan Orde Baru.

“Negara kita sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejarah Orde Lama dan Orde Baru harus dijadikan ibrah (pembelajaran) untuk menata demokrasi yang lebih baik,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here