Ubah Kondisi Indonesia, Amien Rais Imbau Umat Islam untuk Tingkatkan Tahlilan

3012
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais, saat memberikan ceramah di hadapan ratusan jamaah Masjid As-Syarief Al-Azhar BSD City, Tangerang Selatan, Ahad (7/3/2021) pagi. (Foto: Mam)

Tangsel, Muslim Obsession – Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia, disamping juga sebagai negara dengan penduduk terbanyak nomor empat di dunia.

Namun sayangnya, kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais, Indonesia juga disebut sebagai negara yang kontradiktif karena meski memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, namun penduduknya banyak yang miskin.

Ini disampaikan Amien saat memberikan ceramah di hadapan ratusan jamaah Masjid As-Syarief Al-Azhar BSD City, Tangerang Selatan, Ahad (7/3/2021) pagi.

“Untuk mengubah kondisi negara saat ini, setiap Muslim harus cerdas dengan berani mengambil tindakan. Saya katakan kepada orang Muhammadiyah dan NU (Nahdlatul Ulama) bahwa kita harus meningkatkan Tahlilan. Gara-gara hal ini saya dikira sudah jadi warga Nahdliyin,” ujar Amien disambut tawa jamaah.

Baca juga: UBM: “Kita Wajib Bersyukur Lahir di Indonesia, Kenapa?”

Tahlilan yang dimaksud, terang Amien, sama dengan yang dilakukan warga NU selama ini. Yakni berdzikir mengucapkan kalimat tauhid “Laa Ilaaha Illa Allah” seraya mengingat Allah Ta’ala.

Hanya saja, Amien menggaris-bawahi agar setiap Muslim melakukan tiga macam Tahlilan. Yaitu, At-tahlilu fil Qolb, At-Tahlilu bil Lisan, dan At-Tahlilu bil Jawarih.

“Jadi Tahlilan ini tidak cuma berdzikir di dalam hati dan lisan, tapi yang juga penting adalah bil jawarih. Yakni mengimplementasikannya menjadi amal shalih. Ini yang diperlukan bangsa dan negara saat ini,” jelasnya.

Lihat juga: FOTO: Amien Rais Bersilaturahim ke Kediaman Ketum Parmusi

Amien menegaskan, dirinya memiliki impian tentang Indonesia, dimana Islam berkembang dengan subur secara wajar, tidak didiskriminasi, dan mampu mewujudkan negeri yang damai, aman, sejahtera dengan tidak diganggu kekuatan manapun.

“Bukan membangun negeri syariah, tapi negeri Muslim,” ungkap mantan Ketua MPR RI periode 1999-2004 ini.

Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, kondisi Indonesia saat ini semakin jauh dari keadilan. Ia mengingatkan agar setiap Muslim tidak boleh diam, karena diamnya setiap Muslim akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.

Baca juga: Bentuk Partai Baru, Amien Rais: Berazaskan Islam Rahmatan Lil Alamin

“Menurut Al-Quran, di manapun kita hidup harus melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Berbeda dengan orang Munafik yang melakukan sebaliknya, yaitu amar munkar-nahi ma’ruf. Jadi pelaksanaan amar ma’ruf-nahi munkar ini merupakan perintah untuk pribadi dan komunitas, karena terkait keberlangsungan negara,” ujarnya.

Agar kehidupan bangsa dan negara menjadi baik, jelasnya, maka Islam di Indonesia harus kuat. Untuk mewujudkannya, harus ada hubungan (connecting) yang terjalin kuat antara tokoh-tokoh Islam.

“Allah tidak akan menolong jika kita tidak mau menolong diri kita sendiri. Bersatu kita kuat, bercerai kita bubar. Asal kita kembali bersatu, pasti bisa. Caranya, isi kursi-kursi di DPR oleh muslim-muslim yang peduli pada Islam,” tandasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here