Tukar Pandangan Kiai Ma’ruf dengan Tokoh Masyarakat Indonesia di Singapura

1057

Terkait rencana kuliah umum di RSiS-NTU, Kiai Ma’ruf memberikan cuplikan sekilas.

“Sebenarnya, Islam moderat itu adalah sejak awal menjadi paham yang dianut mainstream, sebagian besar bangsa Indonesia. Dengan pandangan Islam Wasathiyah yang moderat itu, kalangan Islam dan kalangan Nasional bisa menyatu dengan menyepakati Pancasila dan UUD 1945 dan kemudian melahirkan NJRI,” papar Kiai Ma’ruf.

Tapi dalam perkembangannya, menguat tantangan dari paham keagamaan ekstrem, bahkan cenderung teroris, apalagi setelah adanya ISIS tahun 2014, kata Kiai Ma’ruf, maka kita harus mengembalikan lagi, menguatkan lagi paham Islam Wasathiyah, untuk mengembalikan pada prinsip berbangsa dan bernegara.

“Istilah saya, ar-ruju’ ilal mabda’, kembali ke basic, ke pangkal lagi, seperti waktu pendiri bangsa mendirikan NKRI,” kata Kiai Ma’ruf.

Kiai Ma’ruf kemudian menceritakan pertemuannya dengan PM Singapura, Lee Hsien Loong, Selasa siang (16/10) di Istana Singapura.

“Saya berbincang dengan PM, tentang persoalan yang kita hadapi. Pentingnya membangun ekonomi berkeadilan. Menangani disparitas kaya miskin, juga disparitas antar daerah,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here