Tuduhan UIN Sebagai Kampus Liberal

2191

Jakarta, Muslim Obsession – Tidak sedikit kalangan yang menilai Universitas Islam Negeri (UIN) sebagai kampus liberal. Karena banyak lahir pemikiran dari alumninya yang beragam. Terlebih sebagian dosennya ada juga lulusan dari universitas ‘Barat’.

Menanggapi hal itu, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Masykuri Abdillah, membantah tuduhan itu. Ia mengatakan, meski ada dosen lulusan Barat tidak bisa disimpulkan itu liberal karena di UIN juga banyak dosen-dosen lulusan Timur Tengah.

“Itu yang liberal tidak sampai lima persen. Katakanlah lima persen, yang 95 persen tidak liberal,” jelasnya saat dihubungi, Rabu (3/1/2018).

Demikian juga yang lulusan Timur Tengah, kata dia, tidak bisa disebut sebagai kalangan fundamentalis. Di UIN sebagai pusat keilmuan Islam maka mahasiswanya dituntut untuk mempelajari sekian banyak tafsir atau pemikiran keislaman dari para cendekiawan.

Hanya saja, lanjut Masykuri, isu yang keluar di publik sering kali UIN disebut banyak mengkaji pemikiran Islam Liberal. Padahal jumlah yang sangat sedikit tersebut tidak bisa digunakan untuk menilai secara keseluruhan. “Yang jelas perguruan tinggi Islam tidak menjadi sarang liberal,” tegasnya.

Ia menegaskan, kajian Islam di UIN senantiasa dijaga agar berada dalam koridor Islam yang moderat. Yaitu tidak condong ke ekstrim kanan atau fundamental dan juga tidak condong ke ekstrim kiri atau liberal.

“Kita juga tekankan bahwa kajian Islam benar-benar murni bersifat akademik, tidak condong ke kanan atau pun ke kiri,” ucapnya. (Albar)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here