Dia berusaha keras mendapatkan cinta Cut Nyak Dhien. Saking besarnya cinta itu, konon dia membuat adegan rekayasa demi mendapatkan perhatian dari Cut Nyak Dhien.
Ceritanya begini. Suatu hari Cut Nyak Dhien sedang melatih pasukan berpedang. Tiba-tiba ramai orang lewat dan mengangkat Teuku Umar yang berlumuran darah dan ditandu. Kemudian terjadilah percakapan di antara keduanya.
Cut Nyak Dhien: Kenapa ini?
Teuku Umar: Saya mau pulang
Cut Nyak Dhien: Jangan, kita obati dulu, harus kita obati ini, jangan putus asa seperti itu
Teuku Umar: Biar saya mati saja, Cut Nyak pun menolak cinta saya
Cut Nyak Dhien: Kita obati dulu, nanti baru kita urus yang itu
Teuku Umar: Tak apa, Cut Nyak beri saja obat itu ke saya
Lalu setelah beberapa hari, Teuku Umar kemudian sembuh dari ‘luka’ itu. Dia pun menagih janji kepada Cut Nyak Dhien. Karena merasa berjanji, Cut Nyak Dhien akhirnya memenuhi janjinya dan menikah dengan Teuku Umar.