Trik Cerdas Salman Al-Farisi Saat Umat Muslim Dikepung Yahudi

1302

Mereka ingin melihat langsung sang pemberani dan brilian. Sayangnya, semula mereka menyangka, Sang Gubernur akan diiringi oleh rombongan pasukan besar. Namun ternyata mereka salah, Salman al-Farisi datang seorang diri dan hanya menunggang seekor keledai.

Dia duduk di atasnya sambil memegang tulang berdaging yang digigitnya sedikit demi sedikit
Begitulah Salman al-Farisi, seorang pemberani tapi brilian. Perkasa tapi sederhana dan bijaksana.

Bukan hanya dikenal karena keberaniannya di medan perang, tapi juga karena kecemerlangan ide-idenya. Setelah melalui perjalanan panjangnya berjuang untuk Islam, Salman Al-Farisi wafat dan dimakamkan di Madain, Irak, pada tahun 36 H.

Ia adalah panutan tentang bagaimana menjadi pemuda yang pemberani. Bahwa pemberani tidak boleh diukur dari besarnya kepalan tangan, panjangnya senjata yang dibawa. Pemberani adalah seberapa cerdas isi kepala kita. Seberapa jeli, cermat, dan bijak ketika melihat situasi dan kondisi.

Wallahu ‘Alam bish Shawab..

(Vina – Berbagai sumber)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here