Trik Cerdas Salman Al-Farisi Saat Umat Muslim Dikepung Yahudi

1302

Saat itu, suasana Madinah begitu mencekam. Hari-hari terasa lamban berjalan. Telah lima tahun Rasulullah dan kaumnya tinggal di sana. Selama masa itu, telah banyak peristiwa besar terjadi.

Namun, pada hari itu kaum Muslimin menghadapi peristiwa paling genting sepanjang sejarah perjuangan mereka. Mereka sedang dikepung kafir Quraisy dan Yahudi dari segala penjuru.

Para pembesar Yahudi Bani Nadhir begitu antusias membakar semangat orang-orang kafir Quraisy. Mereka mengajak menumpas kaum Muslimin. Tidak hanya itu, Bani Nadhir juga memprovokasi dan mengajak Yahudi Bani Ghathafan, Bani Fuzarah, dan Bani Murrah yang memang telah punya dendam kepada kaum Muslimin.

Ditambah lagi, tiba-tiba Yahudi Bani Quraidah yang telah terikat perjanjian dengan Rasulullah dan kaum Muslimin juga mengkhianati. Keguncangan datang berlapis-lapis.

Di tengah ketegangan itu, tampil seorang tinggi jangkung dan berambut lebat. seorang yang disayangi dan amat dihormati oleh Rasulullah yakni Salman Al-Farisi. Dari tempat ketinggian ia melayangkan pandang meninjau sekitar Madinah. Dan sebagai telah dikenalnya, didapatinya kota itu dilingkung gunung dan bukit-bukit batu yang tak ubah bagai benteng.

Hanya di sana terdapat pula daerah terbuka, luas, dan terbentang panjang, hingga dengan mudah akan dapat diserbu musuh untuk memasuki benteng pertahanan.

Di negerinya, Persia, Salman telah mempunyai pengalaman luas tentang teknik dan sarana perang, begitu pun tentang siasat dan liku-likunya. Maka tampillah ia mengajukan usul kepada Rasulullah, sebuah rencana yang belum pernah dikenal oleh orang-orang Arab dalam peperangan mereka selama ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here