Tradisi Unik Jamaah Haji Madura: Beli Kain Kafan di Makkah untuk Keluarga

987
Jamaah Haji beli kain kafan di tanah suci (Foto: Ditjen PHU)

Jakarta, Muslim Obsession – Ali Vickry, salah satu jamaah dari Kloter 6 Embarkasi Surabaya (SUB ) terpaksa membawa hambal dan kain kafan di pundak. Sebab, dia tidak boleh membawa tas tentengan lagi.

“Ini hambal dikasih orang di hotel jadi harus bawa. Dan ini kain kafan yang saya beli di sini. Sudah dicuci air zamzam di Haram (Masjidilharam). Dari pada suruh di bagasi, saya bawa aja,” katanya.

Dia sengaja membeli kain kafan yang bisa digunakan untuk dirinya, istri, dan satu orang tuanya yang masih hidup.

Menurutnya, beli kain kafan di Tanah Suci merupakan tradisi di Pulau Madura. “Biar lebih suci,” kata jamaah haji asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini.

Untuk diketahui, dilaporkan situs resmi Ditjen PHU, Senin (19/8/2019) pemulangan jamaah haji Indonesia memasuki hari kedua, Ahad (18/8). Sebanyak 5.913 jamaah haji dari 16 kelompok terbang (kloter) diterbangkan hari ini menuju Tanah Air.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) dari kloter 2, 3, 4, 5 Embarkasi Solo (SOC), kloter 4, 5, 6 SUB; kloter 5, 6, 7, 8 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS); kloter 2 Embarkasi Lombok (LOP), kloter 2 BTH, kloter 2 Palembang (PLM), kloter 2 Padang (PDG), dan ķloter 2 Ujung Pandang (UPG).

Pada hari kedua kepulangan ini masih banyak jemaah haji yang membawa barang bawaan secara berlebihan. Mereka memasukkannya ke dalam tas kresek atau tas lainnya. Akibatnya banyak yang terkena sweeping dan harus meninggalkan sebagian barangnya.

Seperti Feru Sukaryono yang harus merelakan sebagian barang bawaannya. “Namanya jamaah, di sini kan lama, jadi banyak membeli oleh-oleh untuk tetangga di rumah. Seperti buah kurma, harganya di sini murah, kalau sudah di Indonesia, harganya gila-gilaan,” kata jamaah haji Kloter 6 Embarkasi Surabaya (SUB). (Vina)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here