Tradisi Grebeg Maulud yang Bersejarah

2973

Lambang kemakmuran Keraton Yogyakarta dengan Gunungan

Keesokan harinya, yakni tanggal 12 Maulud merupakan puncak acara dari rangkaian grebeg ini yang diisi dengan pemberian sedekah Ngarsa Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan, berupa arak-arakan gunungan yang berisi sayuran dan buah-buahan serta aneka jajanan pasar tradisional yang ditata menyerupai bentuk gunung. Gunungan tersebut memiliki filosofi pengayoman sultan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar. Sejak subuh, anda bisa menyaksikan sudah banyak masyarakat yang datang dari daerah sekitaran Jogja bahkan banyak yang rela menginap di halaman Masjid Agung pada malam sebelumnya.

Sekitar pukul 08.00, upacara ini dimulai dengan parade prajurit Keraton yang memakai pakaian prajurit lengkap dengan senjatanya, kemudian panji-panji keraton juga ikut diarak. Tabuhan dari alat musik prajurit ikut menambah kemeriahan parade tersebut. Bagian belakang dari parade tersebut adalah iring-iringan gunungan yang sudah dinanti-nantikan pengunjung.

Setelah gunungan diletakkan di halaman keraton, pengunjung langsung bergegas untuk berebut isi dari gunungan tersebut. Mereka percaya bahwa gunungan tersebut membawa berkah tersendiri bagi orang yang berhasil mengambil isinya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here