Muslim Obsession – Menjadi calon orangtua adalah hal yang paling dinantikan bagi sejumlah pasangan yang sudah menikah.
Mereka akan sibuk mencari nama untuk calon buah hati mereka, bahkan sejak jauh-jauh hari sebelum sang anak lahir.
Biasanya, dalam hal pencarian nama anak, sang ibu lah yang paling semangat. Namun, tahukah Anda bahwa tugas tersebut justru salah satu tugas penting bagi sang ayah.
Hal ini sesuai Hadits yang berbunyi:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Salam bersabda, “Anak-anak memiliki tiga hak atas ayah mereka. Yang pertama adalah mereka diberi nama baik. Yang kedua, mereka diberikan pendidikan yang baik; dan yang terakhir, mereka membantu mereka memilih pasangan yang baik,” (Ibnu Najjar).
Dikutip dari akun Instagram @hellotoppa, nama yang berarti baik bisa diambil dari nama para Nabi atau bisa juga diambil dari Asmaul Husna (nama Allah).
Nama yang diambil dari Asmaul Husna, dapat menjadi pengingat dan lebih mendekatkan si kecil kepada Allah SWT.Seperti dalam firman Allah dalam Al-Quran:
“Dan bagi Allah adalah nama-nama terbaik, jadi mintalah kepada mereka oleh mereka. Dan tinggalkan lah (rombongan) orang-orang yang melakukan penyimpangan tentang nama-nama-Nya. Mereka akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka lakukan” (QS. Al-A’raf : 180).
Tips selanjutnya sebagai cara memberi nama anak yang bagus, dilarang memilih nama berdasarkan nama para dewa, matahari, berhala dan nama yang memuja sesuatu.
Makruh hukumnya memberikan nama anak yang artinya dapat membawa perselisihan antar saudara. Bisa jadi karena nama tersebut mengandung arti yang buruk atau berpotensi menjadi bahan olok-olokan.
Contohnya nama Abdur Rasul (penyembah nabi), Abdull ‘Izza (‘ Izza adalah nama idola), Abdus Syamsu (penyembah matahari).
Dalam memilih nama bayi, pastikan arti dan tujuan yang baik menurut Islam. Hindari penggunaan nama yang mengandung arti buruk dan berdampak pada kehidupan di dunia dan akhirat.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Salam bersabda:
“Sesungguhnya nama yang paling dibenci oleh Allah adalah seseorang yang bernama Malakul Amlak (raja diraja),” (HR. Bukhari dan Muslim).
Wallahu A’lam bis Shawab..
