Tidur Lagi Setelah Subuh? RUGI Besar!

1542

Karenanya sebagian muslim memilih untuk tidak tidur sehabis subuhnya. Bergegaslah ia untuk bersiap-siap menjemput kebaikan dan keberkahan yang terhampar di muka bumi. Di sebagian wilayah, orang-orang desa bahkan pergi ke sawahnya sebelum terbitnya matahari.

Sebagian pedagang di pasar sudah siap menjemput rezeki bahkan sejak dini hari. Membuka dagangan dengan lebih dulu memohonkan pada dua rakaat fajarnya. Meninggikan pengharapan pada dua rakaat subuhnya.

Jika sedikit saja memperhatikan, betapa terlihat orang-orang yang dengan semangat paginya seperti selalu dikaruniakan kecukupan kepadanya. Dagangan terus laris, penjualan tumbuh pesat. Lahan pertanian semakin subur, hasil panen terjaga kualitasnya.

Betapa pekerja kantor yang dengan semangat paginya seperti selalu dalam kebaikan. Hilang kegelisahan di dalam hatinya akan rasa was-was tentang kepastian masa depan. Telah jauh tertancap keyakinan bahwa Allah lah semata-mata pemberi kecukupan. Tidakkah seekor burung pun telah dijamin kecukupannya bila ia mau keluar dari sarangnya.

Terlebih lagi manusia, yang dengan gigihnya memaksimalkan waktu pagi untuk meraih sebanyak-banyaknya keberkahan. Sebab janji Allah pastilah nyata, bahwa Dia akan melimpahkan rezeki di setiap pagi, teruntuk orang-orang yang dengan berharap ridha-Nya, bergegas menyempurnakan ikhtiar menjemputnya.

Hingga Rasulullah pun memanjatkan doa, tertuang dalam hadist hasan riwayat Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here