Oleh: Drs H. Tb Syamsuri Halim, M.Ag (Pimpinan Majelis Dzikir Tb. Ibnu Halim dan Dosen Fakultas Muamalat STAI Azziyadah Klender)
Bagi yang memiliki ilmu agama walaupun hanya setarikan nafas panjangnya, tetaplah memberikan nasihat. Jangan menunggu jadi sempurna.
Berikanlah nasihat dan pesan kebaikan kepada orang lain, walaupun Anda masih banyak kekurangan.
Ingatlah, jika tidak ada yang boleh memberi nasihat melainkan orang yang bebas dari kesalahan, maka tidak akan ada orang yang boleh memberi nasihat kepada manusia setelah Rasulullah ﷺ, karena tidak ada orang yang ma’shum (suci dari dosa) setelah Nabi ﷺ.
BACA JUGA: Perhatian! Kesalahan ini Sering Dilakukan Saat Jadi Makmum Masbuq
Justru, dengan langkah ‘memberi nasihat’ itu, kita akan berusaha menjadi lebih baik, dan menambah rasa ‘malu’ kita untuk bermaksiat. Dan pahala untuk orang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain tidak disyaratkan harus menjadi sempurna atau harus melakukannya lebih dulu.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Siapapun yang menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala orang yang melakukannya”.
Semoga kita bisa istiqamah dalam kebaikan. Wallahu a’lam bish shawab.