Jakarta, Muslim Obsession – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan penyelenggaraan lomba menulis artikel..Lomba dalam rangka Hari Santri tersebut dibuat dengan dua tema besar, ‘Hormat Bendera dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam’.
Tema tersebut langsung menuai kontroversi. Sejumlah tokoh nasional dan agama mengkritisi. Kritik di antaranya kembali datang dari Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Cholil Nafis.
KH Cholis Nafis yang juga Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah menyebutkan, tema tentang hukum hormat bendera menunjukkan lembaga negara tersebut kehilangan arahnya. Padahal hukumnya sudah clear dan jelas.
“Tema tentang hukum mencium bendera sebagai tema lomba dari lembaga negara menunjukkan kehilangan arahnya,” ujar ulama pemilik gelar dan nama panjang Prof. K.H. Muhammad Cholil Nafis, Lc. M.A., Ph.D ini, dalam cuitannya di akun Twitter @cholilnafis dikutip, Minggu (15/8/2021)
Menurut KH Cholil Nafis, lembaga negara yang membuat tema lomba tersebut, tidak paham bagaimana membuat tema nasionalisme.
Akibatnya, bukannya meneguhkan cinta tanah air, tetapi justru membuat kegaduhan. “Hukumnya clear dan jelas,” ujar Kiai kelahiran Sampang, Madura ini.
“Kenapa kok, malah kesannya cari musuh dan mementahkan keteguhan Pancasila,” tulis Cholil Nafis dalam akhir cuitannya.
Sejumlah netizen sepakat dengan cuitan Kiai Cholil Nafis. Mereka sependapat, bahwa umat muslim di Indonesia sudah sepakat dengan nilai Pancasila, termasuk hormat bendera. Tidak perlu ditanyakan lagi.
“Saya sependapat dengan Kyai Nafis.. Nilai-nilai Pancasila harusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mulai ketuhanan, kemanusiaan, dan seterusnya. Bukan hanya jagoan dengan klaim sepihak merasa paling Pancasilais,” tulis @nurulhu02181880 di kolom komentar.
“Sejak proklamasi rasanya umat Islam sudah sepakat bendera nasional Sang Dwi Warna Merah Putih. Kenapa harus dipertentangkan lagi?’ ujar @HudSuharg membalas cuitan Cholil Nafis dengan men-tag akun BPRRI, Mahfud MD, dan Muhammadiyah. (Albar)
