Tak Seperti Hagia Sophia, Masjid-Masjid ini Jadi Gereja hingga Klub Malam

1945

Masjid Bab Al-Mardum

Di era Dinasti Umayyah, sebuah masjid dibangun di Toledo pada tahun 999. Penjelasan tentang berdirinya masjid terdapat dalam prasasti yang ditulis di atas batu bata dalam aksara Kufi di fasad barat daya.

“Bismillah. Ahmad ibn Hadidi yang mendirikan masjid ini menggunakan hartanya sendiri, meminta hadiah di surga untuk itu dari Allah. Masjid dibangun dengan bantuan Allah di bawah arahan Musa ibn Alí, arsitek dan Sa’ada, dan berakhir di Muharraq pada 390 Hijriah”. Demikian bunyi tulisan tersebut.

Baca juga: Erdogan: Kebangkitan Hagia Sophia Menandai Pembebasan Masjid Al Aqsa

Pada tahun 1085, Toledo diserang pasukan Kristen hingga masjid ini pun diubah fungsinya menjadi gereja. Raja Spanyol Alfonso VIII memberikan bangunan masjid kepada Ordo Pelayanan Salib Suci pada tahun 1182.

Elemen-elemen Kristen ditambahkan setelahnya seperti kubah setengah lingkaran di bagian atas altar dan mural dari tokoh-tokoh Kristen.

Masjid Jami’ Martulah

Di Portugal, terdapat sebuah masjid unik yang dibangun dengan arsitektur campuran arsitektur Almohad dan Manueline pasca-Gotik. Masjid yang terletak di Mertola ini terakhir dibangun kembali pada paruh kedua abad ke-12, tetapi beberapa elemen berasal dari abad ke-9.

Pada abad ke-13, masjid ini diubah menjadi gereja Kristen dengan altar yang diletakkan di tembok utara. Pada pertengahan abad ke-16, Pedro Dias menggambarkan perubahan pada bangunan dimana menara masjid diganti dengan menara lonceng dan garis atapnya telah dihiasi dengan merlon, khas gereja, yang memahkotai atap bangunan. Kini ia dinamai, Gereja Nossa Senhora.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here