Tak Seperti Hagia Sophia, Masjid-Masjid ini Jadi Gereja hingga Klub Malam

1931

Masjid Al-Hamra

Masih di Spanyol. Terdapat sebuah istana yang sangat megah peninggalan masa kejayaan Islam di Andalusia (kekhalifahan Bani Umayyah) di Granada, Spanyol bagian selatan. Inilah Istana Al-Hamra yang berdiri megah di Bukit La Sabica.

Al-Hamra dibangun pada masa kepemimpinan Dinasti Nasrid (Bani Ahmar) pada 1238-1358. Alhamra menjadi kediaman para pemimpin kerajaan dan sekaligus benteng pertahanan. Di dalamnya terdapat kaligrafi-kaligrafi dalam bahasa Arab.

Baca juga: Paus Sedih Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid

Bangunan ini disebut ‘Qa’lat Al-Hamra’ atau Istana Merah karena dinding istana yang berwarna kemerah-merahan.

Pada masa Mohammed II (1273-1302) dan Mohammed III (1302-1309), mulai dibangun tempat pemandian umum dan Masjid Al-Hamra (Mezquita) di kompleks istana tersebut. Namun demikian, daulah Bani Ahmar di Spanyol berakhir pada akhir abad ke-16.

Pasukan gabungan raja-raja Katolik yang dipimpin oleh Raja Ferdinan V dan Ratu Isabella menyerang dinasti Islam terakhir di Andalusia tersebut. Pada 1492 setelah masa Reconquista, sebagian kompleks Al-Hamra digunakan sebagai tempat bagi pemimpin Kristiani dan pengadilan Kristen.

Baca juga: Soal Hagia Sophia, Erdogan: Ini Keputusan Menyakitkan Buat Mereka

Selain itu, dibangun Istana Charles V di kompleks tersebut pada 1527. Pada tahun 1984, Alhambra ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO bersama dengan dua situs islam lainnya, seperti Albaicín (atau Albayzín) dan Taman Generalife.

Belakangan, sejumlah bangunan di kompleks itu digunakan untuk menampung warga negara terkemuka, barak militer, gereja dan Biara Franciscan. Sementara itu, masjid atau Mezquita yang ada di istana itu juga diubah menjadi Gereja Santa Maria.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here