Tak Disangka, Kota Tua Jeddah Simpan Jejak Jamaah Haji Era Kolonial

1241
Jejak Haji Indonesia Tempo Doeloe (Foto: PHU)

Kota Jeddah menjadi salah satu kota vital di Arab Saudi. Bukan hanya dulu pernah menjadi ibu kota Saudi atau karena diyakini makam Siti Hawa di kota ini yang jadi penyebabnya. Tapi di kota Jeddah, atau Jiddah menurut orang Arab, merupakan sentra ekonomi dan perdagangan Saudi. Selain itu Jeddah juga menjadi gerbang masuk dan keluar warga asing di Arab Saudi.

Sejak jaman dulu kala, Jeddah sudah dikenal karena memiliki pelabuhan besar. Banyak kapal dengan berbagai barang dagangan sandar di pelabuhan yang kini dikenal dengan Al-Hamra. Lokasi ini kini menjadi pelabuhan peti kemas terbesar Arab Saudi.

Sebelum tahun 1974, jamaah haji Indonesia masih menggunakan kapal laut sebagai armada utama angkutan haji. Menempuh waktu berbulan-bulan baru jamaah haji Indonesia tiba di Arab Saudi. Di pelabuhan inilah jamaah haji Indonesia memulai ‘kehidupan baru’ di tanah suci, karena masa tinggal yang jauh lebih lama dibandingkan saat ini.

Sesampai di pelabuhan Jeddah, para jamaah haji Indonesia beristirahat di Madinatul Hujaj. Dari tempat ini jamaah haji diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan proses ibadah haji.

Selesai proses haji dan berziarah ke Madinah, para jamaah haji juga ditempatkan kembali di Madinatul Hujaj untuk menunggu proses pemulangan ke Indonesia. Madinatul Hujaj yang dulu dipadati jamaah haji Indonesia kini hanya berupa bangunan tua tidak terawat. Namun sisa-sisa kemegahan bangunan lima lantai ini terlihat di sepanjang jalan King Halid Street Jeddah. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here