Semarang, Muslim Obsession – Direktur Jamkrida Jawa Tengah Adi Nugraha mengatakan pada tahun ini pihaknya telah menggandeng tiga lembaga untuk menyalurkan dana LPDB. Ketiga lembaga itu adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan koperasi.
“Tepatnya dua BPR dan satu koperasi. Ketiga lembaga ini yang akan langsung menyalurkan dana LPDB ke user yaitu UMKM,” terang Adi di sela-sela kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program Inklusif yang digelar Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) di Semarang, Selasa (2/10/2018).
Adi menjelaskan, Jamkrida Jateng menerapkan Pola 1 Penjaminan, di mana user akan diproses terlebih dahulu sebelum diajukan pada LPDB.
Sementara pada prosesnya, jelas Adi, ketiga lembaga tadi baru akan menyalurkan dana sekitar 30 Miliar. Angka ini masih di bawah target Jamkrida Jateng yang ingin melakukan penjaminan hingga 150 Miliar pada tahun ini.
“Kalau portofolio Jamkrida Jateng di LPDB hingga 2017 telah mencapai sekitar 200 Miliar. Kami sendiri telah bekerja sama dengan LPDB sejak tahun 2015,” kata Adi.
Untuk mendapatkan mitra, terang Adi, Jamkrido Jateng melakukan sejumlah cara. Di antaranya adalah pola jemput bola, dimana Jamkrido Jateng melakukan sosialisasi pinjaman dana bergulir kepada lembaga keuangan yang akan menyalurkan dana tersebut.
“Jamkrida ini boleh dibilang garda depan LPDB untuk bermitra dengan koperasi dan UMKM. Kami yang tahu kondisi riil di lapangan, sehingga sebisa mungkin kami akan membantu LPDB memberikan layanan bagi mitra,” pungkasnya.
Sebagai informasi, rencana pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM Tahun 2018 mencapai Rp 1,2 triliun. Rinciannya, sebesar Rp 450 miliar pembiayaan berbasis syariah dan Rp 750 miliar secara konvensional. Yakni Rp 480 miliar untuk koperasi simpan pinjam, Rp120 miliar untuk koperasi sektor riil, Rp 360 miliar UMKM, dan Rp 240 mliiar untuk LKB dan LKBB. (Fath)
