Suka Duka Pasutri Bukittinggi Setelah Dua Kali Batal Haji

495

Muslim Obsession – Jamaah haji asal Kota Bukittinggi Akmal (66) dan Ermanis (61) tak pernah terbesit dalam benak sepasang suami istri (pasutri) ini akan ditunda untuk kedua kalinya keberangkatan ke Tanah Sucinya pada tahun 2020 dan 2021 ini.

Akmal dan Ermanis merupakan warga Karan, Garegeh Kota Bukittinggi. Kesehariannya menggeluti pekerjaan sebagai petani. Keduanya telah mempersiapkan diri sejak awal tahun 2000. 21 tahun yang lalu mereka berniat untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk dapat mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji.

Di tahun 2011 niatan mereka untuk mendaftar haji pun terkabul, uang yang mereka sisihkan dari tahun 2000 sedikit demi sedikit terkumpul. Keduanya bertolak ke Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi untuk mendaftar bersama untuk menunaikan ibadah haji.

Senyum haru terukir di wajah mereka, meski harus menunggu hingga tahun 2020 untuk bisa diberangkatkan. Walau harus menunggu hingga musim haji 9 tahun lagi, mereka terus berusaha untuk mempersiapkan diri dan menyiapkan materi.

Hari berganti, musim berlalu. Keduanya rutin mengikuti manasik haji hingga tahun keberangkatan telah di ambang pintu. Akan tetapi, siapa yang menyangka, tiada yang tahu sebelumnya. Covid-19 merebak, virus corona mengguncang dunia, seluruh daerah dalam pandemi. Pemerintah akhirnya membatalkan keberangkatan jamaah haji tahun 1441H / 2020M.

Sepasang petani yang telah berumur lebih dari 60 tahun tersebut sering menangis dalam sujudnya. Berharap dan terus berdoa kepada Allah, semoga di tahun 2021 mereka dapat berhaji bersama. Mereka berucap, pasti Yang Maha Kuasa telah mempersiapkan yang terbaik bagi mereka khususnya dan seluruh jamaah haji umumnya.

Walaupun ditunda keerangkatannya, mereka tetap menjalani pekerjaan sebagai petani, bertanam padi dan menggarap kebun cabe yang bukan kepunyaan mereka. Mereka bekerja sama dengan pemilik lahan, yang nantinya dillakukan bagi hasil ketika masa panen tiba.

Bagi mereka, penundaan keberangkatan ke Baitullah bukannlah sesuatu yang disesali. Salah satu hikmah setelah penundaan haji tahun 2020, mereka memperoleh hasil panen berbeda dari sebelumnya, melimpah, bahkan dua kali lipat dari yang biasanya.

Pernah untuk panen cabe, mereka melakukan dua kali panen meski sudah selesai masa panen pertama. Di mana biasanya, ketika penen pertama usai, cabe akan mati dan harus ditanam kembali.

Namun, usai panen, setiap ranting cabe kembali memutih kerena putiknya. Sehingga mereka melakukan pemupukan dan benar, putik menjadi buah yang jumlahnya tak kalah banyak dari hasil penen pertama.

Selain hasil panen melimpah, mereka juga merasakan nikmat iman dan ilmu yang semakin mantap guna persiapan matang dalam pelaksanaan haji.

Melalui Bukittinggi Mapan (Bukittinggi Manasik Sepanjang Tahun) yang mereka ikuti, keduanya terus menambah wawasan dan keilmuan mereka tentang ibadah haji.

Hingga pada 2021 ini, mereka kembali menelan pedihnya kerinduan, setelah keluarnya Keputusan Menteri Agama Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M. yang dibarengi oleh keputusan Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji, dimana hanya diperuntukkan bagi domestik dan ekspatriat saja.

“Kami tetap sabar, meski mata ini selalu basah ketika bermohon kepada Allah untuk tetap diberi kesempatan menunaikan ibadah haji bersama,” kata Akmal, seperti dilansir laman resmi Ditjen PHU, Selasa (22/6/2021).

Ia pun mengamini sikap pemerintah yang membatalkan keberangkatan jamaah haji karena alasan memprioritaskan, keselamatan, keamanan dan kesehatan jamaah haji Indonesia.

“Meski tahun ini juga ditunda, kami tetap bersabar dan menerima keputusan tentang pembatalan haji. Karena bagaimanapun pembatalan dikarenakan oleh pandemi yang belum juga reda, sehingga berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan jemaah,” jelasnya

Hal senada juga disampaikan sang Istri Ermanis, Ia bahkan bersyukur dan mengambil hikmahnya saat dirinya dan sang suami mengalami penundaan berangkat hajinya ditahun keduanya ini.

“Ada saja hikmah di balik ini semua, seperti kesempatan untuk menambah ilmu tentang pelaksanaan ibadah haji serta dari segi ekonomi, Allah berikan jalan kepada kami dengan hasil panen yang sangat luar biasa, bahkan di luar dugaan,” sahut Ermanis

“Kami berharap, semoga pandemi segera berakhir. Allah beri beri umur panjang dan kesempatan, sehingga kami berdua bersama jamaah haji lainnya dapat menunaikan haji ke Baitullah,” sambung Ermanis.

Dengan mata berkaca, Akmal dan Ermanis mengungkapkan kerinduan mereka akan Baitullah. Tetapi inilah kenyataan yang telah Allah atur dengan ketetapan yang tak seorangpun mampu mengubahnya. Di balik segala yang terjadi, Allah siapkan hikmah dan menggantinya dengan yang lebih baik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here