Sri Mulyani Sebut Utang untuk Keselamatan Jiwa Masyarakat Indonesia

508
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Edwin Budiarso)

Jakarta, Muslim Obsession – Utang Indonesia ke Bank Dunia yang mencapai Rp 5.900 triliun terus mendapat sorotan dan kritikan dari berbagai pihak. Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tak bermasalah dengan adanya kritik itu.

Menurutnya pemerintah berutang ke luar negari bukan untuk kepentingan pribadi. Tapi untuk kepentingan masyarakat.

“Ada saja orang yang terus nyinyir ke saya itu utang-utang. Ya enggak apa-apa wong itu utang untuk selamatkan jiwa seluruh Republik Indonesia,” ujar Sri Mulyani dalam sebuah webinar, Senin (2/11/2020).

Sri Mulyani mengatakan saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam tekanan yang luar biasa. Sebab, penerimaan pemerintah jatuh, namun tetap harus membantu masyarakat di tengah pandemi.

“Defisit kita naik banget dari desain 1,7 persen PDB atau Rp 120-130 triliun, defisit kita naik jadi Rp 1.000 triliun,” ujar Sri Mulyani.

Saat ini, kata dia, pemerintah terus berupaya untuk mendongkrak permintaan dan pasokan barang di masyarakat untuk bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, akibat pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia melorot hampir 10 persen dari situasi sebelumnya.

“Bayangkan, dari yang kita biasanya 5 persrn tumbuh, Q1 sudah turun di 2,97 persen, lalu Q2 negatif 5,3 persen. Berarti ini sudah 10 persen jatuh kan,” tutur Sri Mulyani.

Maka dari itu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah mengalokasikan APBN untuk memberikan bantuan sosial guna mendongkrak konsumsi dari masyarakat yang pendapatnya menghilang. Ia mengatakan belanja harus didorong agar konsumsi masyarakat dan investasi tidak berkurang.

Belanja yang didorong pun bukan hanya di masyarakat, namun jug belanja pemerintah. Sehingga permintaan bisa terjaga. Meskipun, di saat bersamaan penerimaan negara juga anjlok lantaran pemasukan dari pajak seret.

“Tidak hanya mereka perusahaannya turun yang tadinya kapasitas 100 persen menjadi 25 persen, kami juga masih memberi insentif lagi supaya mereka enggak mati, karena kami ingin selamatkan ekonomi,” kata Sri Mulyani.

Dengan demikian, Sri Mulyani menegaskan bahwa APBN adalah sebuah instrumen yang digunakan pemerintah untuk mengambil langkah countercyclical. “Pada saat ekonomi jatuh kita angkat, sementara waktu ekonomi boom tinggi kita dinginkan.” (Albar)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here