Sosok Sultan Qaboos di Mata Presiden Jokowi

890
Sultan Oman Qaboos bin Sa'id (Foto: Reuters)

Jakarta, Muslim Obsession – Wafatnya Sultan Oman, Sayyid Qaboos bin Sa’id Al-Bu Sa’id atau Qaboos bin Said meninggalkan duka mendalam bagi rakyat Oman.

Sultan Qaboos meninggal pada usia 79 tahun di Muscat, Oman, Jumat (10/1/2020) waktu setempat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun turut menyampaikan ucapan duka cita sedalam-dalamnya.

“Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Atas nama masyarakat Indonesia, saya menyampaikan duka cita yang dalam kepada rakyat Oman, atas wafatnya Sultan Qaboos bin Said,” tulis Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi belum lama ini.

Menurut Presiden, semasa hidupnya, Sultan Qaboos adalah pemimpin yang visioner, yang membawa Oman menjadi negara modern dan damai. Sultan Qaboos menjadi orang nomor satu di Oman sejak 1970.

Ia tidak punya anak dan tidak menunjuk secara terbuka calon penerusnya setelah dia meninggal. Namun Dewan Keluarga atas desakan Dewan Militer telah menunjuk sepupu almarhum, Haitham bin Tariq, Menteri Warisan dan Budaya Oman sebagai penggantinya.

Profil Sultan Qaboos

Sultan Qaboos lahir di Shalalah, Oman, 18 November 1940. Ia adalah Sultan Oman dari tahun 1970 hingga kematiannya pada tahun 2020. Keturunan generasi keempat belas pendiri Dinasti Al Bu Sa’id, ia adalah pemimpin terlama di Timur Tengah dan dunia Arab pada saat kematiannya.

Satu-satunya putra Sultan Sa’id bin Taimur dari Muscat dan Oman, Sultan Qaboos dididik di Inggris. Setelah lulus dari Akademi Militer Kerajaan Sandhurst, ia bertugas sebentar di Angkatan Darat Britania Raya.

Dia kembali ke Oman pada tahun 1966 dan ditempatkan di bawah tahanan rumah virtual oleh ayahnya. Pada tahun 1970, Sultan Qaboos naik ke tahta Oman setelah menggulingkan ayahnya sendiri dalam kudeta dengan dukungan Inggris. Negara itu kemudian dinamai kembali Kesultanan Oman.

Sebagai Sultan, Qaboos menerapkan kebijakan modernisasi dan mengakhiri isolasi internasional Oman. Pemerintahannya menyaksikan peningkatan standar hidup dan pembangunan di negara itu, penghapusan perbudakan, akhir Pemberontakan Dhofar dan diundangkannya konstitusi Oman.

Menderita kesehatan yang buruk di kemudian hari, Qaboos meninggal pada tahun 2020, dan menyebut Haitham bin Tariq Al Sa’id sebagai pewarisnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here