Soal Prabowo Meninju Meja, Usamah Ajak Ulama Bersaksi di Hadapan Allah

2155
Usamah Hisyam
Mantan Anggota Dewan Penasihat PA 212, H. Usamah Hisyam. (Foto: Edwin B/Muslim Obsession)

Jakarta, Muslim Obsession – Tulisan mantan anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 H. Usamah Hisyam menghentak publik tanah air. Banyak kalangan mengapresiasi langkah Usamah menulis artikel berjudul “Prabowo Marah Meninju Meja, Para Ulama Terperangah” yang dirilis Muslim Obsession, Senin (17/12/2018).

Tulisan Usamah dinilai menjelaskan kondisi yang sebenarnya terjadi di balik proses pencapresan Prabowo Subianto melalui Ijtima Ulama.

Kendati demikian ada juga sejumlah tokoh yang menganggap tidak benar paparan yang dikemukakan Usamah dalam tulisannya itu. Tanggapan sejumlah tokoh dikemukakan di beberapa media massa.

Baca juga:

Prabowo Marah Meninju Meja, Para Ulama Terperangah (Bag-1)

Prabowo Marah Meninju Meja, Para Ulama Terperangah (Bag-2)

Kelebihan dan Kekurangan Gaya Komunikasi Prabowo dan Jokowi

Menyikapi hal itu, Usamah memberikan tanggapan balik atas anggapan sejumlah tokoh tersebut.

“Mereka yang memberikan tanggapan di sejumlah media massa atas tulisan saya itu seperti Jubir PA 212 Damai Hari Lubis, Wakil Sekjen Gerindra Andre Rosiade, Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak, tidak hadir dalam pertemuan Dewan Penasehat PA 212 di Hotel Sultan beberapa hari sebelum Ijtima’ Ulama I digelar. Oleh sebab itu bagaimana mungkin mereka bisa memberikan kesaksian atas kejadian yang tidak dihadirinya,” ujar Usamah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/12/2018).

Tak berhenti di situ, Usamah mengajak para tokoh dan ulama yang hadir pada pertemuan Dewan Penasehat 212 untuk memberikan saksi di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.

“Dalam menyikapi pro kontra terhadap kesaksian sejumlah tokoh dan ulama, maka saya mengajak para tokoh dan ulama yang hadir pada pertemuan Dewan Penasehat 212 dengan Bapak Prabowo Subianto di Hotel Sultan tersebut untuk bersumpah memberikan kesaksian di hadapan Allah Swt. dan Al-Quran bertempat di Masjid Istiqlal,” ajak Usamah.

Usamah menegaskan, bilamana dalam kesaksian tersebut ada tokoh dan ulama yang membantah peristiwa tersebut, Usamah menyerahkan seluruhnya kepada Allah agar seluruh amal ibadah mereka akan terhapus dan dikutuk oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

“Saya menunggu sikap tokoh dan ulama yang tidak mengakui terjadinya peristiwa itu selama satu minggu sejak siaran pers ini untuk mengambil sumpah,” tandas Usamah. (Fath)

4 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan ke Syamsu Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here