Sisi Romantis Rasulullah kepada Istrinya

1165

Jakarta, Muslim Obsession – Di balik sosoknya yang sederhana, dan kemulian akhlaknya, Rasulullah Saw ternyata juga punya sifat romantis terhadap istrinya. Dalam banyak hadits digambarkan bahwa Rasulullah Saw terbilang lelaki romantis dan pandai memanjakan istrinya.

Sifat romantis dan lembut itulah yang membuat keluarga Nabi Muhammad sangat harmonis. Berikut beberapa sisi romantis Nabi Muhammad kepada istri yang bisa dijadikan contoh bagi kita sebagai umatnya.

1. Tidak berlaku kasar

Rasulullah Saw tidak pernah kasar dan memukul istrinya. Rasulullah merupakan manusia yang berakhlak mulia, lembut, dan tidak pernah menyinggung perasaan orang lain. Semasa hidupnya, Rasulullah Saw tidak pernah menggunakan tangannya untuk memukul dan menampar orang, baik istrinya maupun pembantunya.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan hadis riwayat Ibnu Majah:

ما ضرب رسول الله صلى الله عليه وسلم خادما له ولا امرأة ولا ضرب بيده شيئا

Artinya, “Rasulullah Saw tidak pernah memukul pembantu dan perempuan (istrinya). Tidak pernah dia memukul siapapun,” (HR Majah).

2. Makan berdua bersama istri

Makan berdua termasuk salah satu cara menjaga dan mempertahankan kemesraan rumah tangga. Apalagi kedua pasangan tersebut makan satu piring dan satu gelas berdua. Rasulullah Saw pernah mencontohkan perilaku ini, sebagaimana yang dikisahkan ‘Aisyah:

كنت أضع الإناء على في وأنا حائض ثم أناوله للنبي صلى الله عليه وسلم فيضع فاه على موضع في وآخذ العرق وأنا حائض ثم أناوله فيضع فاه على موضع في

Artinya, “Saya minum air pada sebuah gelas dalam kondisi haid, kemudian saya menyerahkannya kepada Nabi Saw. Tiba-tiba Nabi Saw menaruh bibirnya persis di bekas tempat saya minum. Saat saya makan sepotong daging, kemudian saya serahkan sisanya kepada Nabi Saw, Beliau juga menaruh bibirnya persis di bekas gigitan saya,” (HR Ibnu Hibban).

3. Mencium istrinya

Kemesraan Rasul dengan istrinya juga dapat dilihat dari kebiasaan beliau mencium istrinya. Sebagaimana diketahui, ciuman memberikan kesan tersendiri bagi perempuan. Karenanya, Rasul Saw terbiasa untuk melakukan hal ini supaya hubungannya menjadi semakin mesra. Dalam Musnad Ishaq Ibn Rahaweh disebutkan:

عن عائشة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قبل بعض نسائه وهو صائم

Artinya, “Diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah Saw mencium sebagian istrinya, padahal beliau puasa.”

4. Gemar memuji istri

Perempuan mana yang tidak senang dipuji dan dimanja. Pujian memang sudah keniscayaan bagi perempuan. Untuk memperkuat hubungan rumah tangga, Rasul pun tidak lupa melontari istri-istrinya dengan berbagai macam pujian. Inilah contoh pujian yang diberikan Nabi kepada ‘Aisyah:

فضل عائشة غلى النساء كفضل الثريد على سائر الطعام

Artinya, “Keutamaan ‘Aisyah dibandingkan perempuan lain ialah seperti keutamaan tsarid (roti dicampur daging) di atas seluruh makanan,” (HR Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain).

Riwayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa Rasulullah Saw sosok lelaki romantis. Beliau sangat tahu bagaimana cara mempertahankan kemesraan keluarga. Cara yang dilakukan Nabi tersebut patut diteladani mereka yang sudah berkeluarga. Wallahu a’lam. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here