Singgung Khashoggi, AS Kuliti Arab Saudi Sejumlah Kasus Pelanggaran HAM

952
Putra Mahkota Saudi Mohamed bin Salman (Foto: AFP)

Muslim Obsession – Pemerintahan Trump menggunakan laporan HAM tahunan untuk memanggil Arab Saudi pada hari Rabu atas pembunuhan jurnalis yang berbasis di AS, Jamal Khashoggi.

Laporan tahunan hak asasi manusia global Departemen Luar Negeri mengatakan kolumnis The Washington Post dibunuh oleh agen kerajaan, mitra dekat AS, ketika ia berada di dalam Konsulat Saudi di Istanbul.

Tidak ada kesimpulan siapa yang bertanggung jawab, meskipun ada kepercayaan dari agen intelijen dan anggota parlemen bahwa Putra Mahkota Saudi M. bin Salman memerintahkan pembunuhan itu.

Laporan itu mencatat Kantor Penuntut Umum Arab Saudi mendakwa 11 tersangka dan mengatakan 10 orang sedang diselidiki tetapi belum merilis informasi lebih lanjut.

“Pada akhir tahun, PPO tidak menyebutkan nama tersangka atau peran yang diduga mereka mainkan dalam pembunuhan itu, dan mereka juga tidak memberikan penjelasan terperinci tentang arah dan kemajuan penyelidikan,” katanya seperti dilansir Daily Sabah, Kamis (14/3/2019).

Laporan itu menambahkan bahwa pembunuhan itu adalah salah satu dari beberapa kejadian di mana pemerintah atau agen-agennya terlibat dalam pembunuhan yang sewenang-wenang atau melanggar hukum dan berkontribusi pada lingkungan impunitas di negara itu.

Ia juga mengutip serangkaian pelanggaran hak asasi manusia lainnya di Arab Saudi, termasuk penangkapan setidaknya 20 aktivis hak-hak perempuan terkemuka, eksekusi untuk pelanggaran tanpa kekerasan, penghilangan paksa dan penyiksaan terhadap tahanan.

Laporan tersebut mencatat beberapa keuntungan dalam monarki, termasuk bahwa perempuan diizinkan untuk memilih dan mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pemilihan kota untuk pertama kalinya.

Khashoggi telah tinggal di Virginia di pengasingan yang dipaksakan sendiri ketika ia menulis kolom kritis terhadap pemerintah Saudi di bawah putra mahkota.

Pembunuhannya menyebabkan ketegangan melambung antara AS dan kerajaan Saudi, dengan anggota Kongres mengatakan mereka percaya putra mahkota berada di belakang pembunuhan itu. Tuduhan itu kemudian dibantah pemerintah Saudi. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here