Jakarta, Muslim Obsession – Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 (Pilgub Jabar) sudah di depan mata. Untuk itu, KH Didin Hafidhuddin menekankan agar seluruh penduduk Jawa Barat tidak golput atau abstain. Karena menurutnya, untuk alasan apapun, golput itu tidak menguntungkan.
“Selanjutnya, kita berharap masyarakat muslim Jawa Barat ini memilih calon gubernur yang rekam jejaknya baik. Selain itu, ia juga ialah seorang muslim yang taat. Jadi, jangan asal-asalan. Karena ini berkaitan dengan masalah akidah. Jika kita salah memilih pemimpin, resikonya juga berat, lima tahun lamanya,” terang Ustadz Didin, kepada Muslim Obsession, Selasa (26/6/2018).
Ustadz Didin juga menyarankan umat Islam bertanya kepada alim ulama, siapa yang terbaik dari keempat pasangan calon tersebut.
“Jauh lebih baik, ialah calon yang paling menonjol keislamannya. Ketimbang orang yang belum kenal dengan Islam,” tambahnya.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, mengimbau masyarakat Jawa Barat untuk memilih pemimpin yang jujur dan amanah. Juga pasangan yang diharapkan mampu membawa perubahan.
Saat ditanya tentang pentingnya melihat partai pengusung pasangan calon, Ustadz Didin mengatakan bahwa hal itu jelas penting. Oleh sebab itu, ia mengimbau umat Muslim untuk melihat partai-partai yang konsisten mendukung Islam.
Setidaknya, ada empat pasangan calon yang dipastikan maju dalam Pilgub Jabar 2018. Mereka adalah Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan.
Pada 27 Juni 2018, setidaknya mereka akan memperebutkan 32.809.057 suara pemilih di Bumi Pasundan.
Deddy Mizwar, yang berpasangan dengan Dedi Mulyadi, diusung Partai Golongan Karya dan Partai Demokrat. Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum diusung PPP, PKB, NasDem, dan Hanura.
Sementara duet Sudrajat-Ahmad Syaikhu diusung Gerindra, PKS, dan PAN. Adapun Tubagus Hasanuddin, yang berpasangan dengan Anton Charliyan, diusung oleh PDIP. (Vina)
