Siapa Sosok Teman Tak Kasat Mata Buya Hamka?

6440
Buya Hamka (Foto: satuindo)

Muslim Obsession – Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal Buya Hamka ialah ulama kharismatik yang namanya terpahat sebagai Pahlawan Nasional. Namanya semakin melambung sebagai sastrawan lewat karyanya Di Bawah Lindungan Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Hamka lahir pada 17 Februari 1908 di Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Ia melewatkan waktunya sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia juga terjun dalam politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan.

Usai Masyumi dibubarkan sesuai Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Hamka menerbitkan majalah Panji Masyarakat yang berumur pendek, karena dibredel oleh Sukarno setelah menurunkan tulisan Hatta, yang berjudul “Demokrasi Kita”.

Seiring meluasnya pengaruh komunis, Hamka dan karya-karyanya diserang oleh  Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra). Tuduhan melakukan gerakan subversif membuat Hamka diciduk dari rumahnya ke tahanan Sukabumi pada 1964.

Namun, siapa sangka Ia mampu merampungkan Tafsir Al-Azhar dalam keadaan sakit sekaligus sebagai tahanan. Tentu banyak kisah yang bisa dipetik dari pengalaman Hamka yang luar biasa. Salah satunya, kisah tentang sosok tak kasat mata yang konon sangat setia menemani Hamka selama di ruang tahanan. Siapakah dia?

Yusuf Maulana, seorang kurator buku lawas Perpustakaan Samben, Yogyakarta, kemudian mengisahkan kisah tersebut dalam sebuah tulisan epik. Penulis buku “Mufakat Firasat”, dan “Nuun, Berjibaku Mencandu Buku” ini menceritakan bagaimana sosok tak kasat mata itu menemani Hamka hingga dia dilarikan ke Rumah Sakit.

4 KOMENTAR

  1. Kalau baca profilnya, buya hamka tuh keren banget. Bagus untuk inspirasi anak muda islam. Karya-karya beliau itu apa saja ya? Ada novel juga ya…Bisa didapat di mana novelnya?

Tinggalkan Balasan ke Ayunda Lestari Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here