Siapa Sosok Teman Tak Kasat Mata Buya Hamka?

6469
Bung Hatta, Pakian Saleh, dan Buya Hamka pada 1970
Bung Hatta, Pakian Saleh, dan Buya Hamka pada 1970. (Foto: @minangkabau)

“Banyak juru rawat yang takut datang lagi ke kamar Bapak ini malam hari,” kata perawat, polos saja. Sebabnya, para polisi penjaga tidak ada lagi yang menemani mereka. Ke mana mereka?

Hamka pun terheran. “Mengapa takut? Apakah kalian ragu-ragu kepada saya, orang tua ini. Kerja saya sebelum tidur hanya membaca Al-Quran,” sergah Hamka.

“Bukan itu Bapak, jangan Bapak salah terima. Polisi yang menjaga Bapak itu mengatakan kepada kami beberapa hari yang lalu bahwa mereka tidak berani lagi pergi mengawal kamar sakit Bapak di luar,” kata perawat.

“Karena ketika mereka datang, didapatinya ada orang yang duduk di bangku tempat mereka biasa duduk. Orang berbaju putih, berserban. Melihat wajah orang itu hilang saja keberanian pak polisi itu mendekati kamar Bapak,” sambung si perawat.

“Sejak itu Bapak jarang dijaga di waktu malam. Kalau ada polisi datang menjaga, dia duduk bersama-sama penjaga-penjaga keamanan rumah sakit, jauh di luar sana,” tambahnya lagi.

Siapa “peneman” Hamka itu?

Hamka menjawabnya begini, “Saya tidaklah berani memastikan apakah itu malaikat yang merupakan diri. Saya cuma memohon bahwa semuanya itu adalah kawan yang baik belaka. Dan tidaklah mereka itu pernah membisikkan bisikan yang jahat ke dalam hati atau telinga saya,” ujar Hamka.

Ia kemudian melanjutkan, “Cuma yang saya rasakan ialah bahwa saya tidak merasa takut bahaya apa yang akan menimpa saya, sebab saya yakin bahwa yang saya perjuangkan selama ini lain tidak hanyalah agama Allah, sekedar tenaga yang ada pada saya.”

4 KOMENTAR

  1. Kalau baca profilnya, buya hamka tuh keren banget. Bagus untuk inspirasi anak muda islam. Karya-karya beliau itu apa saja ya? Ada novel juga ya…Bisa didapat di mana novelnya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here