Shalahuddin Al-Ayyubi Sang Legenda

6470

Tidak hanya itu, ia juga juga mendengarkan permohonan orang-orang miskin, yang tidak mampu membayar tebusan atas diri mereka. Kepada mereka, Shalahuddin membebaskan tanpa syarat. Meski sikap ini terlihat sangat mulia, namun secara strategis, ternyata sikap ini salah.

Belas kasih yang berlebihan diberikan pada tentara Salib dan toleransi yang sangat tinggi kepada para tentara ini, akan dituai nanti oleh Shalahuddin. Kelak, mereka kembali berkelompok menyusun kekuatan dan berhasil melemahkan kekuatan pasukan kaum Muslimin di Acre, sehingga mengalami kekalahan.

Kisah jatuhnya Yerusalem ke tangan kaum Muslimin segera disambut berbagai tanggap di Eropa. Umumnya mereka tidak menerima kenyataan ini. Seorang sejarawan bahkan menyatakan, Paus Urban III meninggal karena shock ketika mendengar kabar tersebut. Penggantinya, Paus Gregory VIII kemudian menyerukan Perang Salib lainnya untuk merebut kembali Yerusalem. Deklarasikan ini menandakan dimulainya Perang Salib III.

Sebagai pembuka tentara Salib merebut pelabuhan Tirus (sekarang Lebanon). Sebuah kota pesisir yang strategis untuk menjadi kantong kekuatan awal tentara Salib, sebelum akhirnya bergerak menunju Yerusalem. Setelah menaklukan Tirus dengan mudah, akibat gagalnya pasukan Shalahuddin mengkonsolidasikan diri, gelombang pasukan Salib dari Eropa mulai datang secara bergelombang.

Gelombang kedatangan pasukan Salib ini baru selesai hingga dua tahun berikutnya. Diantara mereka ada legenda yang tak kalah pamornya dengan Shalahuddin, yaitu Raja Inggris, Richard I, Coeur de Lion, atau Richard Si Hati Singa (Richard the Lion Heart). Segera setelah tiba, Richard mengirim surat kepada Shalahuddin untuk melakukan pertemuan.

Namun Shalahuddin menolak dengan menjawab bahwa bukan kebiasaan yang baik bagi kedua raja bertemu di tengah sebuah pertempuran hingga terjadi genjatan senjata yang disetujui kedua belah pihak.

Pertempuran antara kedua pasukan ini lalu berlanjut dari Agustus 1189 sampai Juli 1191, yang berakhir dengan kekalahan pasukan kaum Muslimin dan jatuhkan kota Acre ke tentara Salib. Setelah kekalahan ini, gencatan senjatapun dilakukan, dan kedua raja bertemua untuk menegosiasikan pembebasan 3000 pasukan Muslim yang disandera oleh pasukan Salib.

Namun perundingan ini ternyata berjalan alot, dan Richard akhirnya frustasi. Ia lalu mengambil tahan Muslim yang ada di Acre, temasuk diantaranya wanita dan anak-anak, kemudian membawanya ke puncak bukit di luar kota agar terlihat oleh pasukan kaum Muslimin. Seketika, ia mengeksekusi semua tahanan tersebut dengan cara memenggal kepala mereka. Menjawab ini, Shalahuddin kemudian mengeksekusi tentara Salib yang ada di Damaskus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here