Seru! Banten Keren Hadir untuk Generasi Milenial

1449

Serang, Muslim Obsession – Dewan Kesenian Banten (DKB) menggelar Festival Banten Keren bertajuk “Menjemput Kreativitas Generasi Milenial” sepanjang Oktober 2018 di Taman Budaya Banten, Kota Serang.

Festival ini dimaksudkan sebagai ruang ekspresi dan artikulasi kepada generasi milenial untuk mendemonstrasikan kreativitas artistiknya kepada publik luas sesuai dengan selera, preferensi dan kecenderungan mereka yang khas.

Ketua DKB Chavchay Syaifullah mengatakan, kemunculan generasi milenial dalam ekosistem baru berbasis teknologi digital itu patut direspon secara terbuka dan bijaksana.

“Generasi milenial harus disambut dengan tangan terbuka. Sebab mereka generasi masa depan yang kompleks. Mereka adalah kelompok kreatif, inovatif, produktif, juga bisa sekaligus apatis dan anti sosial. Tergantung dari lingkungan yang meresponnya. Kita harus bangun nilai-nilai keguyuban yang bisa masuk dalam dunia mereka, sehingga kemanusiaan di tengah Generasi Milenial bisa terus hangat,” tutur Chavchay dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/10/2018).

Atas dasar itulah DKB menyelenggarakan Festival Banten Keren dengan mengusung tema “Menjemput Kreativitas Generasi Milenial”.

Chavchay yang dikenal sebagai sastrawan dan budayawan menjelaskan, bahwa setiap generasi memiliki pola pikir, nilai-nilai dan perilaku yang khas, bersama dengan keterampilan, atribut, kapasitas, minat, harapan dan modus operandi yang langsung terkait dengan lokasi generasinya.

Generasi milenial (Gen Y) yang secara luas diklasifikasikan sebagai individu-individu yang lahir di sekitar tahun 1980-an hingga 2000-an, juga memiliki karakteristik spesifik yang membedakannya dari generasi sebelumnya, yakni baby boomer dan Gen X.

“Setidaknya ada empat karakter utama yang menandai keunikan personal dan sosial generasi milenial, yakni open minded, creative, connected, dan self confidence. Generasi milenial adalah generasi yang lahir di era milenium, tumbuh dalam rumah tangga dengan fasilitas komputer pribadi dan dibesarkan di lingkungan yang terus menerus terpapar media digital. Generasi milenial adalah generasi yang melek teknologi dan selalu terhubung dengan berita, hiburan, dan jaringan sosial online melalui perangkat elektronik pribadi, komputer atau laptop dan smartphones. Generasi milenial cenderung memanfaatkan teknologi digital dan jaringan sosial online untuk mempermudah segala aktivitas, tak terkecuali aktivitas seni dan budaya,” jelas Chavchay.

Perkembangan teknologi digital dan jaringan sosial online bukan hanya telah menyediakan ruang baru bagi generasi milenial untuk memperkuat otonomi artistik dan independensinya dari industri budaya (culture industry) arus utama.

Selaim itu ia juga telah menggeser idealisme “do-it-yourself” (DIY)—yang pernah dipegang teguh oleh komunitas-komunitas indie—ke idealisme baru “do-it-together”.

Interseksi antara jaringan offline dan online yang menandai dinamika industri budaya pada hari ini telah memberikan peluang baru bagi seniman milenial untuk membangun interaksi artist-to-artist, artist-to-fan, artist-to-company/label dan artist-to-retailer secara lebih bermakna baik secara sosial, kultural maupun ekonomi.

Festival Banten Keren ini akan dimeriahkan oleh rangkaian kegiatan seni budaya, seperti Lomba Film Pendek Berbasis Smartphone (bergaya milenial), Pameran Poster Kegiatan DKB, Petani Baca Puisi, Nelayan Baca Puisi, Buruh Baca Puisi, Penyair Baca Puisi, Solo Akustikan, Nonton Film Berjamaah, Workshop Tari, Workshop Karikatur, Sarasehan Kesenian, dan Pidato Kebudayaan.

“Seluruh kegiatan ini akan dihelat setiap akhir pekan sepanjang bulan Oktober 2018 di Taman Budaya Banten, Kota Serang,” tuturnya.

Kegiatan pertama akan digelar pada Sabtu, 6 Oktober 2018 pukul 19.00 – 23.00, dengan mata acara Pameran Poster Kegiatan DKB (berlangsung selama Festival Banten Keren), Petani Baca Puisi, Solo Akustikan dan Nonton Film Berjamaah.

Kegiatan kedua akan digelar pada Sabtu, 13 Oktober 2018 pukul 14.00 – 23.00, dengan mata acara Workshop Tari, Nelayan Baca Puisi, Solo Akustikan dan Nonton Film Berjamaah.

Kegiatan ketiga akan digelar pada Sabtu, 20 Oktober 2018 pukul 14.00 – 23.00, dengan mata acara Workshop Karikatur, Buruh Baca Puisi, Solo Akustikan dan Nonton Film Berjamaah.

Puncak acara Festival akan digelar pada Sabtu, 27 Oktober 2018 pukul 15.30 – 23.00, dengan mata acara Sarasehan Kesenian, Pidato Kebudayaan, Solo Akustikan, Penyair Baca Puisi, Pengumuman Pemenang Lomba Film Pendek, Penyerahan Hadiah Lomba Film Pendek dan Nonton 3 Film Pendek Pemenang Lomba.

Melalui rangkaian kegiatan Festival ini, DKB berharap dapat memberikan wawasan kepada publik luas seputar isu-isu yang berkaitan dengan tren dan pola-pola perkembangan seni mutakhir di kalangan generasi milenial.

“Seperti perubahan mode produksi, distribusi dan konsumsi karya seni di kalangan Generasi milenial, pergeseran bentuk-bentuk ekspresi dan artikulasi seni di kalangan Generasi milenial, dan proses pembentukan selera, konstruksi identitas dan pemaknaan karya seni di kalangan generasi milenial,” pungkas Chavchay. (arh)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here