Serangan Kembali Terjadi di Prancis, Seorang Pendeta Ditembak Mati

766

Lyon, Muslim Obsession – Prancis kembali mendapat serangan teror, kali ini seorang pendeta ditembak mati oleh orang tak dikenal di Gereja Ortodox, kota Lyon, Prancis.

Si pelaku sempat melarikan diri ketika polisi sampai di tempat kejadian. Penegak hukum kemudian mengumumkan penangkapan setelah mendapatkan ciri-cirinya dari saksi mata.

Motif serangan terhadap si pastor belum diketahui, di mana pihak berwajib “Negeri Anggur” membuka kemungkinan upaya pembunuhan.

Insiden di Lyon ini terjadi tiga hari setelah serangan teror di Nice, di mana tiga orang tewas dibunuh di Basilika Notre-Dame.

Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebut insiden di Nice “serangan teror dari ekstremis”, dan menerjunkan ribuan pasukan tambahan untuk mengamankan situs publik.

Penegak hukum Perancis menyatakan, penembakan di Lyon terjadi pada Sabtu pukul 16.00 waktu setempat, seperti dilansir BBC (31/10/2020).

Si pendeta Gereja Ortodox, yang diidentifikasi bernama Nikolas Kakavelakis, ditembak tatkala sedang menutup rumah ibadahnya.

Si pelaku, disebut bersenjatakan shotgun laras pendek, kabur meninggalkan lokasi. Penegak hukum datang dan meminta warga menghindari lokasi kejadian.

Sementara berdasarkan laporan Sky News, senjata yang digunakan pelaku untuk menembak Kakavelakis adalah senapan untuk berburu.

Jaksa Lyon Nicolas Jacquet menerangkan, sosok yang mirip dengan ciri-ciri diberikan oleh saksi mata sudah berada dalam penahanan polisi.

Jacquet menjelaskan si terduga pelaku tidak membawa senjata ketika dia ditangkap, dengan aparat masih berusaha mengungkap identitasnya.

“Sampai saat ini, kami masih belum mengetahui motifnya seperti ini,” jelas Wali Kota Gregory Doucet dalam jumpa pers dengan awak media.

Si pendeta disebutkan sedang berada dalam kondisi serius karena ditembak hingga dua kali di perut bagian bawah, jelas pihak berwajib.

Perdana Menteri Jean Castex kemudian menyatakan pemerintah bertekad bakal melindungi setiap warganya dalam menjalankan agama mereka. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here