Senja di Teluk Penyu (Bagian 1)

1761
Ilustrasi Senja. Foto: phinemo.
Ilustrasi Senja. Foto: phinemo.

Muslim Obsession – Sekelebat bayangan melintas dalam ingatan, seiring terpulasnya langit barat dengan aroma jingga. Dulu, di tepi dermaga itu aku melepasnya pergi.

Bias matahari senja menerpa air laut yang berombak besar berwarna keperakan. Bagai kumpulan berlian yang terapung di samudera.

Tampak di sisi dermaga, bapak-bapak memancing ikan dengan tenang. Sekali kail bergerak, diangkatnya pancing itu. Tawa memecah riuh ombak, sementara langit tak peduli itu semua. Ia semakin merona menuju Maghrib.

“Aku nggak bisa tinggal selamanya di sini. Aku harus punya masa depan.” Ujarnya, polos tanpa memerhatikan raut wajahku.

“Menurutmu tinggal di sini nggak bisa punya masa depan, Dik?” tanyaku, mungkin dia tidak tahu ada getar dalam suaraku.

Dia, Wulan Ndadari, tersenyum sinis seraya menggelengkan kepala yang dihiasi rambut panjang hitam legam, kontras dengan warna kulit putih bersih.

Ya, seharusnya aku tahu bahwa hanya dengan melihat wajahnya, Wulan memiliki masa depan secerah mentari pagi. Gadis dengan kecantikan seorang dewi memang tidak layak tinggal di desa. Dia harus berada di kota, menjadi pusat semesta.

“Yang kucari bukan hanya masa depan, Mas.” Ujarnya, “aku mencari sesuatu yang lebih berharga dari itu.”

Serentetan peristiwa membayang. Wulan bukanlah perempuan biasa. Kutemukan dia pertama kali di ujung dermaga dengan pipi basah berurai air mata. Sedu sedannya menyayat hati. Meskipun begitu, tidak pernah menghilangkan kecantikan gadis yang memiliki rupa bagai yang-yang kesuma.

“Hei, mau apa kamu?” tanyaku panik sambil meletakkan alat pancing di lantai dermaga.

“Jangan halangi saya, pergi kamu!” teriaknya garang dan bersiap lompat ke laut. Padahal saat itu ombak sedang pasang.

“Apapun masalahmu, tolong tetap diam di situ. Jangan lompat!” aku balas teriak, “kamu akan menyesal kalau sampai melakukannya!”

Tangis perempuan tinggi semampai itu belum reda, tapi kakinya luruh ke lantai dermaga yang berlubang bagian tengahnya.

(Bersambung)
________________________________________
Yuni Astuti, tinggal di Kota Serang-Banten. Aktif di Forum Lingkar Pena (FLP) Banten .

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here