Sedapnya Nasi Biryani, Menu dengan Gizi Terbaik untuk Puluhan Ribu Warga Gaza

1323
Suasana Dapur Umum Gaza (Photo: ACT)

Muslim Obsession – Butuh waktu yang tak sebentar untuk memasak panganan spesial berbahan dasar bulir-bulir beras terbaik itu. Bahan dasarnya memang beras, sebab menu yang bakal disiapkan untuk ribuan pasien di rumah sakit Gaza adalah olahan dari nasi yang sering kali dikenal dengan nasi biryani.

Potongan daging diaduk dengan puluhan bumbu rempah khas Timur Tengah. Kemudian dicampur dengan bulir-bulir nasi yang sudah ditanak sebelumnya. Kemudian nasi diaduk kembali, sampai harum nasi biryani itu membumbung mengisi langit-langit dapur.

Usai yakin bumbu sudah tercampur merata, api kecil pun dipadamkan. Nasi berwarna cokelat dengan harum rempah yang begitu kuat itu siap dihidangkan. Seporsi nasi disajikan dengan daging yang dicacah lebih besar, tak lupa salad dan buah sebagai pelengkap.

Sekali lagi, Dapur Umum Indonesia untuk Palestina selesai menuntaskan urusan memasak di hari itu. Sudah sejak awal Desember 2017 lalu, menu-menu terbaik disiapkan setiap hari untuk ribuan pasien rumah sakit di Gaza.

Andi Noor Faradiba dari Global Humanity Response (GHR) – ACT menuturkan, menu nasi disiapkan untuk melengkapi gizi ribuan pasien di Gaza. Imbas ekonomi Gaza yang makin memburuk, pada akhir tahun 2017 Kementerian Kesehatan Palestina mengeluarkan pernyataan, puluhan rumah sakit di Gaza tidak mampu lagi siapkan makanan untuk pasien.

“Mengisi celah itu, ACT menyiapkan amanah masyarakat Indonesia dalam bentuk paket nasi-nasi lengkap dengan gizi terbaik untuk ribuan pasien di Gaza,” ujar Faradiba, dilansir laman resmi ACT, Rabu (10/1/2018).

Sampai pekan kedua Januari 2017, Faradiba mencatat ada 12 rumah sakit besar di seluruh area Gaza yang didukung pasokan pangannya dari dapur Indonesia untuk Palestina.

“Total penerima manfaat dari tanggal 31 Desember sampai 7 Januari sudah mencapai 24.629. Seluruh rumah sakit yang dikirimkan paket pangan berada di area Gaza City, North Gaza Governorate, Khan Yunis, Middle Area Governorate, dan Rafah,” tutur Faradiba.

 

Gurihnya nasi Indonesia, Insya Allah akan sampai ke Palestina

Meskipun hanya dalam sepekan, jumlah penerima manfaat Dapur Umum Indonesia di Gaza hampir mencapai 25 ribu jiwa, tetap saja jumlah itu belum tercukupi. Abu Najjar, mitra ACT di Gaza menuturkan bahwa ekonomi Gaza menjelang fase kritis, hampir kolaps.

Artinya, mencukupi kebutuhan pangan tetap mendesak. Pangan yang langka dan mahal adalah satu dari sekian banyak masalah pelik yang masih mendera Gaza.

“Ketika tanah kelahiran juga rumah sendiri sudah diblokade. Bahan pangan melonjak, pekerjaan tak ada. Angka pengangguran meningkat drastis. Untuk sekadar roti khubz dan nasi kami sudah bersyukur,” keluhnya.

Tidak berhenti sampai di urusan penyediaan dapur umum, Presiden ACT Ahyudin tanpa keraguan mengajak masyarakat Indonesia untuk yakin bisa melayarkan sebuah Kapal Kemanusiaan pada tanggal 21 Februari 2018 mendatang.

“Pelayaran 10.000 ton beras Kapal Kemanusiaan untuk Palestina akan melanjutkan cerita pertama Kapal Kemanusiaan untuk Somalia, juga Kapal Kemanusiaan untuk Rohingya di tahun 2017 lalu,” ujar Ahyudin.

Nyatanya, beras memang serupa menjadi bahan pangan yang dipilih dan dikonsumsi harian oleh sebagian besar masyarakat Palestina. Imam Akbari, Senior Vice President ACT mengungkapkan bahwa bantuan beras dari Indonesia Insyaallah tak akan mubazir.

“Memori perjalanan kemanusiaan menembus Gaza di tahun 2010 silam, saya menyimak langsung makanan utama di Palestina pun serupa dengan di Indonesia. Nasi dan roti punya porsi yang seimbang,” tutur Imam.

Imam menambahkan, apalagi kini Palestina sedang mengalami puncak dari krisis, puncak dari kolapsnya ekonomi. “Beras terbaik yang dikirimkan langsung dari Indonesia Insya Allah akan sangat bermanfaat untuk Palestina,” pungkas Imam. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here