Sang Mutiara Itu (6)

784

Jika dibaca ulang sejarah baginda Rasulullah SAW akan kita dapati bahwa catatan-catatan pujian itu sedari kecil memang ada pada sisi ini. Salah satu di antaranya adalah beliau begitu dikagumi sebagai orang yang dipercaya oleh orang-orang di sekitarnya. Kekaguman ini yang melahirkan gelar indah sejak kecilnya dengan “Al-Amiin”

Kemuliaan akhlak Rasul ini sesungguhnya yang menjadi Sentra ajarannya. Beliau menegaskan itu dalam sabdanya: “sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak manusia”.

Dari masa ke masa kemuliaan akhlak (prilaku atau karakter) beliau inilah yang menjadikan manusia terkagum-kagum seolah melihat keindahan ajaran Allah di hadapan mata mereka.

Dengan melihat akhlak Rasulullah SAW manusia di sekelilingnya seolah menyaksikan Al-Quran berjalan (Quraanan yamsyii). Karena memang karakter kemanusiaan (akhlak) beliau adalah perwujudan dari nilai-nilai tuntunan samawi (Al-Quran) itu sendiri.

Aisyah menegaskan hal itu: “Akhlak beliau adalah Al-Quran”.

Akhlak Rasul SAW mencakup seluruh aspeknya. Sebab pada beliau memang ada ketauladanan yang sempurna itu. Al-Quran memberikan kesaksiannya: “Sungguh untuk kamu pada diri Rasulullah SAW ketauladanan yang baik”.

Ketauladanan beliau dalam bentuk prilaku dan akhlak ini pulalah yang sesungguhnya menggoncang jiwa-jiwa manusia dan seluruh penjuru dunia. Tak terbilang mereka yang benci kepada beliau jatuh tersungkur di hadapan kebenaran Ilahi karena akhlak beliau.

Saya tidak lagi akan mengulangi kisah-kisah keindahan akhlak, keindahan karakter dan prilaku kemanusiaan beliau. Begitu banyak yang dicatat oleh riwayat-riwayat jujur dalam sirahnya. Baik ketika beliau di Mekah, dari masa kecil sekalipun, remaja dan pemuda, hingga setelah diangkat menjadi Rasul.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here