Ridwan Kamil Janji Tingkatkan Indeks Kebahagiaan Masyarakat Jabar

797
Kang Emil dan Kang Uu
Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat yang baru, Ridwan Kamil (Emil) dan Uu Ruzhanul Ulum,

Bandung, Muslim Obsession – Sebagai salah satu provinsi dengan populasi tertinggi di Indonesia, Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat kebahagiaan yang cukup rendah. Saat ini, peringkat Jabar untuk kategori tersebut berada di urutan ke-29 dari 34 provinsi di Indonesia.

Oleh karenanya, Gubernur Ridwan Kamil bertekad melakukan sejumlah inovasi untuk mengerek indeks kebahagiaan, sehingga Jabar menjadi provinsi paling bahagia di Indonesia.

“Saya bertekad di akhir masa jabatan saya, warga Jabar harus bahagia juga,” ungkap Emil saat membuka Kongres Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) XII di Bandung, Jumat (7/9/2018).

Upaya yang akan dilakukannya antara lain mengaplikasikan keberhasilan Emil meningkatkan kebahagiaan warga Kota Bandung ke tingkat provinsi.

Sebut saja peningkatan ruang publik atau taman-taman, interaksi melalui media sosial, menemui warga tidak mampu hingga program Konseling Silih Asih (Kekasih) Juara akan diterapkan pula di daerah Jabar lainnya.

“Rumus Bandung akan saya pakai. Ada interaksi sosial, ruang publik, ruang silaturahmi, bertemu warga-warga tidak mampu, Kekasih Juara, dan masih banyak lagi. Tapi, bila nanti hasilnya belum maksimal, ya kita cari cara lain lagi,” ujarnya.

Emil menegaskan, program-program tersebut sudah dianggarkan di APBD Jabar tahun 2019. Program tersebut tak akan dilakukan secara bersamaan, melainkan disesuaikan dengan kondisi daerah.

Ia mencontohkan, untuk program Kekasih Juara atau Kendaraan Konseling Silih Asih akan cocok jika diterapkan di daerah-daerah yang tingkat stresnya cukup tinggi, seperti di Kota Depok dan Bekasi.

“Salah satunya program Kekasih Juara, kalau Bandung membutuhkan berarti daerah lain pun butuh, terutama daerah urban. Ya, seperti Depok dan Bekasi yang tingkat stresnya lebih tinggi,” katanya.

Emil meyakini bahwa untuk mencapai kebahagiaan tidak hanya melulu membangun ruang-ruang fisik, tetapi ruang batin pun harus diisi. Oleh karenanya Emil meminta masukan dari para psikolog dalam Kongres Himpsi tersebut berupa teori-teori baru demi mewujudkan targetnya tersebut. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here