5 Level Interaksi Kita dengan Al-Quran

Oleh: Reza Ageung
Level 1: Al-Quran sebagai DEKORASI
Pada level ini, Al-Quran hanya menjadi simbol keindahan dalam kehidupan seorang Muslim. Mushaf Al-Quran diletakkan di rak buku sebagai pajangan atau dijadikan hiasan dalam bentuk kaligrafi di dinding rumah dan masjid.
Lantunan ayat suci dikagumi karena keindahannya, bahkan dilombakan, tetapi tidak sampai pada pemahaman dan pengamalan.
Meskipun menghiasi rumah dengan ayat-ayat Al-Quran bisa menambah suasana islami, jika hanya berhenti di sini, kita belum benar-benar berinteraksi dengan Al-Quran sebagaimana mestinya. Allah mencela orang-orang yang tidak mentadaburi Al-Quran (QS. Muhammad: 24)
Level 2: Al-Quran sebagai LITERASI
Pada tahap ini, seseorang mulai membaca dan menghafalkan Al-Quran. Membaca (tilawah) Al-Quran adalah ibadah yang memiliki pahala besar, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ, bahkan satu huruf dinilai 10 kebaikan (HR. Tirmidzi).
Selain membaca, memahami tafsir dan mentadaburi ayat-ayat Al-Quran juga merupakan bagian dari level ini. Quran menyebut bahwa ayat-ayat Allah diturunkan untuk ditadaburi dan diambil pelajaran (QS. Shad: 29)
Level ini merupakan standar minimal interaksi kita dengan Al-Quran. Bahkan level ini merupakan landasan dan pintu masuk untuk level-level berikutnya. Karenanya, kita tidak boleh berhenti di sini. Kita harus melangkah lebih jauh untuk menjadikan Al-Quran sebagai inspirasi dan panduan hidup.
Level 3: Al-Quran sebagai INSPIRASI
Di level ini, seseorang mulai menjadikan Al-Quran sebagai sumber nilai dan motivasi dalam kehidupan. Kisah-kisah dalam Al-Quran memberikan inspirasi dalam menghadapi berbagai situasi.
Misalnya: nilai kesabaran dari kisah Nabi Ayyub yang tetap sabar menghadapi cobaan (QS. Shad: 41-44), nilai keimanan, raja' (pengharapan) dan khauf (takut kepada Allah) dari ayat-ayat tentang surga dan neraka (QS. Al-Waqi'ah: 13-14, QS. Al-Mulk: 6-7), nilai kejujuran seperti dalam kisah Nabi Yusuf yang tetap teguh dalam godaan (QS. Yusuf: 22-24), nilai kepedulian untuk membantu sesama (QS. Al-Ma’un: 1-3), dan sebagainya.
Di tahap ini, Al-Quran sudah mulai dihadirkan dalam kehidupan. Namun tidak cukup sampai di sini, Al-Quran harus dihadirkan sebagai navigasi.
Level 4: Al-Quran sebagai NAVIGASI
Pada level ini, Al-Quran bukan hanya menjadi inspirasi, tetapi juga menjadi petunjuk arah dalam setiap aspek kehidupan. Allah berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil),” (QS. Al-Baqarah: 185).
Contoh penerapan Al-Quran sebagai navigasi hidup: dalam rumah tangga, seorang suami menjalankan perannya sebagai qawwam (pemimpin) sebagaimana disebutkan dalam QS. An-Nisa: 34;dalam kepemimpinan, pemimpin harus berlaku adil dan tidak zalim (QS. An-Nahl: 90);dalam bekerja, seorang Muslim harus amanah dan tidak korup (QS. Al-Baqarah: 188), dan lain-lain.
Pada level ini, Al-Quran sudah dijadikan panduan agar kehidupan tidak salah arah. Namun, masih ada satu level lagi yang paling tinggi.
Level 5: Al-Quran sebagai SOLUSI
Level tertinggi dalam interaksi dengan Al-Quran adalah menjadikannya sebagai solusi atas segala permasalahan dalam kehidupan pribadi, masyarakat, dan negara. Allah berfirman:
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
“Dan Kami turunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi orang-orang muslim,” (QS. An-Nahl : 89).
Contohnya, Al-Quran menjadikan hudud dan qishash (QS an Nur:2, QS Al Maidah: 38, QS Al Baqarah: 178) sebagai solusi menjaga agama, nyawa, akal, harta dan kehormatan. Al-Quran mengajarkan distribusi kekayaan (QS Al Hasyr: 7) sebagai solusi mengatasi ketimpangan dan kemiskinan. Al-Quran menjadikan dakwah dan jihad (QS Ali Imran: 104, QS Al Baqarah: 193) sebagai solusi bagi kekufuran dan kezaliman.
Dan sebagai kunci dari itu semua, Al-Quran menjadikan penerapan hukum Allah di bawah seorang imam/khalifah (QS Al Maidah: 48, 50, QS An Nisa: 59) agar solusi-solusi di atas dapat diterapkan dan dilaksanakan.
Hanya ketika level 2 sudah dibudayakan di kalangan umat Islam, lalu level 3, 4, dan 5 diamalkan dalam kancah kehidupan, barulah umat Islam mencapai kejayaan sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabat. []
Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group