Istighfar dan Taubat, Apa Bedanya?

Muslim Obsession – Setiap manusia, lazimnya, pasti melakukan kesalahan dan berbuat dosa. Tak ada manusia yang sempurna dan terbebas dari salah dan dosa, kecuali Nabi Muhammad SAW yang jelas ma’shum (terjaga dari perbuatan buruk dan dosa).
Manusia yang gemar berbuat dosa ini dikabarkan Allah Ta’ala melalui Hadits Qudsi. Allah Ta’ala berfirman,
يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِى أَغْفِرْ لَكُمْ
“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa pada waktu malam dan siang, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.” (HR. Muslim, no. 6737 - dari Abu Dzar radhiyallaahu ‘anhu).
Namun demikian, manusia bisa dinilai sebagai yang terbaik saat ia langsung memohon ampunan (istighfar) kepada Allah Ta’ala dan bertaubat atas kesalahan yang diperbuatnya.
Banyak sekali keterangan tentang keutamaan istighfar dan taubat. Baik dalil yang berasal dari Al-Quran maupun Al-Hadits.
Bahkan Rasulullah SAW yang ma’shum sekalipun senantiasa beristighfar dan bertaubat. Rasulullah SAW bersabda:
واللَّهِ إنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وأَتُوبُ إلَيْهِ في اليَومِ أكْثَرَ مِن سَبْعِينَ مَرَّةً
“Demi Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.” (HR. Bukhari, no. 6737). Dalam riwayat lain disebutkan, “Demi Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari.”
Istighfar dan Taubat seringkali disebut beriringan. Lalu, apa bedanya?
Menukil Rumaysho, Istighfar merupakan permohonan ampun kepada Allah yang diucapkan dengan lisan, sedangkan taubat adalah permohonan ampun yang disertai dengan tekad berhenti dari dosa (al-iqla’) baik dengan hati maupun perbuatan.
Istighfar yang diucapkan secara lisan namun seseorang masih terus terjebak dalam dosa hanya sekadar menjadi sebuah doa. Jika Allah berkehendak, doa itu bisa dikabulkan, namun jika tidak, ia bisa tertolak. Bahkan, dosa yang terus dilakukan meskipun ada istighfar dengan lisan, bisa menjadi penghalang terkabulnya permohonan ampun tersebut.
Istighfar berarti meminta ampun, sedangkan maghfirah mengandung makna menutupi dan memaafkan dosa.
Wallaahu a’lam bish shawab. (Fath)
Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group