Ikhlas dalam Konsepsi Islam

Jakarta, Muslim Obsession - Ikhlas sesuatu yang terlihat mudah diucapkan, tapi susah dipraktikkan. Kaata ini dalam bahasa Arab yang memiliki arti "sungguh-sungguh" atau "dengan tulus".
Dalam konteks agama Islam, ikhlas sering kali diartikan sebagai keikhlasan hati dalam beribadah kepada Allah SWT tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan dari manusia.
Ikhlas juga dapat merujuk pada niat yang murni dan tulus dalam melakukan suatu amal baik, tanpa ada motif atau kepentingan yang tersembunyi.
Keikhlasan terhadap ketetapan Allah SWT adalah sikap tulus dan ikhlas dalam menerima segala keputusan dan ketetapan dari Allah SWT.
"Ini mencakup baik keputusan yang menyenangkan maupun yang menyakitkan hati, karena seorang yang ikhlas percaya bahwa segala yang Allah tetapkan pasti memiliki hikmah dan kebaikan yang tak terlihat," katanya.
Hal itu disampaikan ustadz Muhammad Rif'at, M. Ag dalam acara Kuliah Subuh Pro1 RRI Banjarmasin, Sabtu (12/10/2024).
Dikatakan, secara sederhana ikhlas artinya memurnikan niat hanya semata-mata mencari ridha Allah Swt., atau semata-mata menaati perintah-Nya. Dalam kitab Nadhrotun Na’iim tertulis bahwa
“Engkau tidak mencari selain Allah sebagai saksi dan pemberian ganjaran atas amalmu. Cukup Allah sebaik-baiknya alasan untuk melakukan suatu perbuatan. Bukan karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain".
"Kita tidak butuh dilihat orang, kita tidak butuh pendapat orang, kita tidak butuh imbalan apa pun dari orang lain. Itulah yang dinamakan ikhlas. Keikhlasan membutuhkan latihan dan proses,”ujarnya.
Allah berfirman dalam surah Al-Bayyinah ayat 5: yang artinya: "Mereka tidak diperintah kecuali untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat;yang demikian itulah agama yang benar".
Dalam hadits Bukhori Muslim, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Amal itu tergantung dengan niatnya, dan bagi setiap orang balasannya sesuai dengan apa yang diniatkannya.”(HR. Bukhori Muslim).
Hadits lain Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya: "Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya." (HR Abu Dawud dan An-Nasa'i).
"Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat," ucapnya.
Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya’akan menyebabkan amal tidak nikmat. Tetapi banyak dari kita yang kadang lupa ibadah yang tidak berlandaskan rasa ikhlas kepada Allah Swt, melainkan dengan sikap riya’atau sombong supaya mendapat pujian dari orang lain. "Inilah yang dapat menyebabkan ibadah kita tidak diterima oleh Allah SWT," katanya.
Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group