Punya Telinga Tapi Tuli

Punya Telinga Tapi Tuli

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, Ummul Qura University, dan Pembina Alhusniyah Islamic School)

Akan terjadi kekacauan, keterpurukan, disharmoni dan kesulitan hidup apa bila banyak orang yang tidak mau menggunakan mata, telinga, hati dan jiwa untuk kebenaran. Kebenaran dan kejujuran diabaikan demi ambisi dan ego jabatan dan kekuasaan.

TRUE STORY:

1. Allaah SWT berfirman Mengingatkan bahwa siksa Neraka bagi orang yang tidak menggunakan mata , telinga dan hati untuk kebaikan:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ.( الاعراف ١٧٩)

"Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan Jin dan Manusia, mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami aturan aturan dan ayat-ayat Allaah.

Dan mereka memiliki mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat kebenaran dan tanda-tanda kebesaran Allaah.

Dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengarkan kebenaran dan ayat-ayat Allaah. Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah,”(QS. Al-A’raaf, surah ke-7, ayat 179, halaman 174).

2. Allaah SWT berfirman, menegaskan agar selalu waspada dan menjauhi orang-orang yang buta hati dan buta jiwa:

إِنَّكَ لَا تُسْمِعُ ٱلْمَوْتَىٰ وَلَا تُسْمِعُ ٱلصُّمَّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا وَلَّوْا۟ مُدْبِرِينَ

"Sungguh, kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan tidak pula menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila mereka telah berpaling membelakang".

وَمَآ اَنْتَ بِهٰدِى الْعُمْيِ عَنْ ضَلٰلَتِهِمْۗ اِنْ تُسْمِعُ اِلَّا مَنْ يُّؤْمِنُ بِاٰيٰتِنَا فَهُمْ مُّسْلِمُوْنَ

"Engkau bukanlah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang buta mata dan buta hatinya dari xkesesatannya. Engkau tidak dapat menjadikan seorang pun mendengar, kecuali orang yang beriman pada ayat-ayat Kami dan mereka berserah diri,” (QS. An-Naml, surah ke-27, ayat 80-81, halaman 384).

POINTERS:

1. Jika sudah banyak yang mengabaikan kebenaran, kejujuran dan lebih memilih khianat dan kebohongan demi ambisi kekuasaan, jabatan dan kedudukan, maka akan terjadi kekacauan dan saling memangsa, seperti hewan bahkan lebih sadis lagi. Hayati Surah Al A'raaf ayat 179 di atas.

2. Jika sudah saling melecehkan, saling mencari cari kesalahan dan kekurangan, maka akan merebaklah kebengisan. Allaah SWT berfirman mewanti-wanti:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ ۝١٢

Yâ ayyuhalladzîna âmanujtanibû katsîram minaz-dzanni, inna ba‘dlaz-dzanni itsmuw, wa lâ tajassasû wa lâ yaghtab ba‘dukum ba‘dâ, a yuḫibbu aḫadukum an ya'kula laḫma akhîhi maitan fa karihtumûh, wattaqullâh, innallâha tawwâbur raḫîm.

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka. Sungguh, sebahagian prasangka itu adalah dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kalian yang menggunjing sebagian yang lain. Maukah ada di antara kalian yang suka memakan daging bangkai saudaranya yang sudah mati? Tentu merasa jijik bukan. Maka, bertakwalah kepada Allaah. Sungguh, Allaah Maha Penerima Taubat Lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Hujuraat, surah ke-49, ayat 12, halaman 517).

3. Jika ingin kedamaian, harmoni, kebahagiaan dan ketenangan hidup, maka hiduplah saling menghormati, saling menyayangi. Allaah SWT berfirman:

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا. (النساء الاية ٨٦)

Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu dengan yang serupa. Sungguh, Allaah Memperhitungankan segala sesuatu,” (QS. An-Nisaa', surah ke-4, ayat 86, halaman 91).

4. Hiduplah Harmoni dan Rukun. Rasuulullaah mengibaratkan sesama orang yang Beriman, bagaikan anggota badan dalam satu tubuh:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

Artinya, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lain ikut merasakan sakit juga dengan tidak bisa tidur nyenyak dan merasa demam,” (Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim).

5. Rasuulullaah bersabda tentang keeratan hubungan saling mengasihi dan menyayangi antara sesama orang-orang yang beriman bagaikan kecintaan dan kasih sayang terhadap dirinya sendiri.

Rasuulullaah bersabda:

عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)

"Tidaklah sempurna Iman seseorang sampai dia mencintai sesamanya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri'," (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim).

Sebagai penutup, mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah ini: "Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat-Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya kepada-Mu".

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك



Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group