Muslim Obsession — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan pendekatan vaksinasi mpox atau cacar monyet daripada vaksinasi massal untuk memerangi penyebaran virus mpox, dan menekankan bahwa pengendalian penyebaran mpox lebih mudah dikelola dibandingkan dengan COVID-19.

Margaret Harris, juru bicara WHO, menekankan dalam sebuah wawancara dengan Anadolu, dikutip Jumat (23/8/2024) bahwa virus tersebut, yang memiliki dua tipe genetik—Clade 1 dan Clade 2—telah mengalami peningkatan kasus yang mengkhawatirkan, terutama pada strain baru Clade 1b.

Jenis virus ini, yang muncul tahun lalu, terkenal karena penularannya yang cepat dan tingkat kematian yang lebih tinggi, terutama di kalangan anak-anak.

Harris menunjukkan bahwa meskipun kasus mpox melonjak pada tahun 2024, menyebar ke luar Republik Demokratik Kongo bagian timur hingga Burundi, Rwanda, Uganda, dan Kenya, tingkat kematian secara keseluruhan mencapai sekitar 3%, dengan kelompok rentan seperti anak kecil menghadapi risiko yang lebih tinggi. 

WHO telah merekomendasikan agar mereka yang terpapar mpox menerima vaksin cacar dalam waktu empat hari setelah terpapar, terutama pada petugas kesehatan di daerah berisiko tinggi.

Harris menekankan bahwa meskipun virus ini serius, virus ini dapat dikendalikan secara efektif melalui identifikasi yang tepat, pelacakan kontak, dan tindakan isolasi.

Mengatasi kekhawatiran mengenai potensi pandemi global, Harris meyakinkan bahwa mpox menyebar terutama melalui kontak fisik yang dekat dibandingkan melalui udara, sehingga lebih mudah dikendalikan dibandingkan dengan COVID-19.

Dia menambahkan meskipun tidak diperlukannya lockdown, pengawasan yang baik dan diagnostik laboratorium sangat penting dalam mencegah wabah yang lebih luas.

Harris juga menekankan pentingnya pelaporan yang transparan dari negara-negara seperti Pakistan dan Swedia, yang baru-baru ini mendeteksi kasus mpox, dalam berkontribusi terhadap upaya global untuk memerangi virus tersebut.

Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group