Khutbah Jumat: Shalat, Wisata Ruhaniyah Paling Nikmat

Oleh: Imam Fathurrohman (Pengajar PTQ. Pondok Bambu Parung, Bogor)
KHUTBAH I
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ابْنِ عَبْدِ اللهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَابِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أما بعد
أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ الْكِرَام أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قال الله تعلى في القرآن الكريم: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah..
Mengawali khutbah Jumat di siang hari ini, marilah kita senantiasa mengingat akan segala anugerah yang telah dikaruniakan Allah Swt., untuk kemudian kita syukuri dan gunakan di jalan kebaikan dan ketaatan.
Ucapan shalawat dan salam marilah senantiasa kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ. yang memiliki hak syafaat bagi umatnya. Seraya berharap, kita juga menjadi bagian dari umat beliau yang mendapatkan syafaat itu di akhirat kelak. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Pada kesempatan ini khatib berwasiat untuk diri pribadi dan mengajak kepada seluruh jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Takwa menjadi bagian terpenting bagi kita dalam mengarungi kehidupan di muka bumi ini.
Karena dengan takwa kita dapat meniti kehidupan yang fana ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah Allah tetapkan, sehingga kita mendapatkan pertolongan dan kasih sayang-Nya. Takwa juga merupakan bekal terbaik bagi setiap kita untuk menggapai kebahagiaan yang abadi kelak.
Jamaah Jumat rahimakumullah.
Di bulan Rajab ini kita memperingati kejadian Isra’Mi’raj yang menjadi salah satu mukjizat Nabi Muhammad ﷺ berupa perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha sampai ke Sidrat al-Muntaha untuk bertemu dengan Allah swt.
Isra’Mi’raj tidak sekedar dilihat dari aspek kejadiannya yang menakjubkan, sehingga disebut mukjizat begitu saja. Akan tetapi harus dibaca dari sudut pandang latar belakang kejadian tersebut sehingga dapat diketahui tujuan besar dan pelajaran berharga yang bisa diambil.
Isra’Mi’raj terjadi pada tahun 10 H yang merupakan pertengahan fase kenabian yang mencapai 23 tahun. Isra’Mi’raj adalah anugerah yang diberikan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad untuk menjadi perjalanan rekreasi untuk mengobati kesedihan yang dialami sebelum Isra’Mi’raj, sekaligus menjadi harapan besar atas langkah-langkah dakwah setelahnya.
Jamaah Jumat rahimakumullah.
Perjalanan spiritual nabi tersebut membawa oleh-oleh berupa shalat 5 waktu yang diperintahkan bagi hamba Allah yang beriman. Sehingga shalat disebut sebagai mi’rajnya orang mukmin.
الصلاة معراج المؤمن
Shalat adalah wisata ruhaniyah, perjalanan spiritual seorang hamba yang dapat membawa pada kebahagiaan. Sebagaimana Isra’Mi’raj merupakan perjalanan Spiritual Rasulullah untuk melupakan semua kesedihan yang dirasakan.
Sebagai hamba yang beriman, marilah kita menjadikan shalat sebagai wisata ruhaniyah, perjalanan spiritual menuju Allah SWT. Karena dengan demikian, akan banyak hikmah dan kebahagiaan luar biasa yang kita rasakan.
Pertama, dengan menjadikan shalat sebagai wisata ruhaniyah, kita akan bersegera memenuhi panggilan shalat setiap adzan berkumandang.
حَيَّ عَلَی الْفَلاحِ
Mari kita bersegera melakukan perjalanan spiritual menuju Allah SWT. Menuju kemenangan, menuju kebahagiaan.
Kedua, dengan menjadikan shalat sebagai wisata ruhaniyah kita akan selalu menjalankan shalat dengan penuh khusyu dan tawadhu’. Kita menikmati moment kedekatan kita bersama Allah SWT.
Bacalah doa-doa dan ayat-ayat Al-Quran dengan perlahan-lahan. Lakukan gerakan shalat dengan indah dan tuma’ninah (tenang, tidak terburu-buru), sehingga kita tidak lelah walau berlama-lama dalam melaksanakannya. Sampai tak terasa tubuh kita bergetar, berlinang air mata karena takut kepada Allah SWT. Ketakutan yang membawa ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan. Karena telah memperoleh keberuntungan.
Seseorang yang melakukan shalat dengan khusyu’akan memperoleh keberuntungan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mukminun ayat 1-2:
قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ. ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ
“Sungguh beruntung (berbahagialah) orang-orang yang beriman. (yaitu) Mereka yang khusyu’dalam shalatnya”.
Dan ketiga, dengan menjadikan shalat sebagai wisata ruhaniyah maka, tidak ada beban dalam menjalankannya, tidak ada bosan dalam melaksanakannya. Ikhlas akan hadir, rasa malas pun menyingkir.
Ali bin Abi Thalib karamallaahu wajhahu mengatakan, “Tanda orang yang tidak ikhlas adalah malas melakukan kebaikan ketika sendirian, dan giat bersemangat ketika dilihat orang.”Semoga shalat kita tidak demikian.
Jamaah Jumat rahimakumullah.
Allah Ta’ala telah menganugerahi manusia sarana untuk melakukan rekreasi jiwa lewat perintah shalat. Lima kali sehari, shalat menjadi ajang bagi orang-orang mukmin untuk berhenti sejenak dari tumpukan pekerjaan di kantor, riuhnya jual beli di pasar, impitan masalah rumah tangga, hingga kebutuhan hidup dan persoalan lainnya yang menggunung.
Ingatlah, Rasulullah ﷺ selalu senang saat akan tiba waktu shalat. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ diketahui kerap meminta Bilal bin Rabah untuk segera melantunkan adzan sebagai pertanda waktu shalat saat tiba waktunya:
يَا بِلَالُ أَقِمْ الصَّلَاةَ أَرِحْنَا بِهَا
“…Wahai Bilal, dirikanlah shalat. Dan buatlah kami istirahat kami dengannya,”(HR. Abu Daud).
Bagi Rasulullah ﷺ, shalat bisa menjadi ajang untuk kembali menjernihkan dan menyegarkan hati. Shalat menjadi ajang kontemplasi seorang hamba dengan Tuhannya untuk menyadari betapa kecil masalah-masalah yang dihadapi. Sedangkan Allah adalah Zat Yang Mahabesar.
Shalat yang diawali dengan ritual membasuh segenap anggota tubuh dengan air bersih menjadi qiyas penjernih debu-debu di wajah, lengan, rambut, hidung, telinga, hingga kaki. Tak sekadar zahir, dinginnya air wudhu pun diharapkan mampu membasuh kepenatan batin.
Jamaah Jumat rahimakumullah.
Di dalam shalat ada ketenangan jiwa dan ketentraman bagi pikiran, shalat merupakan pintu dari pintu-pintu yang dengannya bisa membantu untuk menghilangkan dan menutup penatnya dunia. Allah Ta’ala berfirman:
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu,”(QS. Al-Baqarah: 45).
Di dalam shalat kita bisa mengeluarkan keluh kesah dan gundah kelana yang sedang kita rasakan kepada Allah Azza wa jalla ketika kita sedang sujud, menunjukan kepasrahan dan ketundukan di hadapan-Nya.
Sungguh di dalam shalat ada kenikmatan yang besar. Ketika berdiri untuk shalat maka tidak ada lagi penghalang tabir antara dirimu dan Allah Azza wa Jalla. Sesungguhnya shalat merupakan nikmat yang agung sebagai penengah antara problematika dan kesedihan, rasa bahagia dan senang manakala bermunajat kepada Rabb alam semesta untuk memotong sulitnya kehidupan di dunia ini.
Jamaah Jumat rahimakumullah.
Sebagai penutup khutbah yang singkat ini, Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan jamaah agar jangan pernah menyepelekan shalat. Karena ukuran sukses di dunia dan akhirat adalah shalat. Ukuran kebahagiaan seorang muslim di dunia dan akhirat adalah shalat. Ukuran kesuksesan seorang muslim di dunia dan akhirat adalah shalat.
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
“Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada Hari Kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu,”((HR. Abu Daud no. 864, Ahmad 2: 425, Hakim 1: 262, Baihaqi, 2: 386)
Semoga shalat kita benar-benar senantiasa mendapat bimbingan Allah Ta’ala untuk selalu senang menjalankan shalat, sebagai cara kita berwisata ruhaniyah. Perjalanan spiritual kita yang mendatangkan kenikmatan dan kebahagiaan, mengubah kondisi kehidupan, mendatangkan keberkahan serta menjadi perisai dari dosa-dosa dan menjadikan kita semakin dekat dengan Allah SWT. Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ. أقُولُ قَوْلِي هذا وَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ
KHUTBAH II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ. اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ. رَبِّ اجْعَلْنَا مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
*****
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ. أقم الصلاة
Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group