Bangladesh, Muslim Obsession – Pengungsi Rohingya di pengungsian Bangladesh merayakan Idul Adha dengan banyak berdoa agar mendapat kesempatan untuk kembali ke rumah mereka dengan selamat.
Di sebuah masjid darurat di kamp pengungsi Jamtoli, ulama Sajjad Hossain berdoa, “Yang Maha Kuasa! Beri kami kesempatan untuk kembali ke tanah kami sendiri dengan bermartabat dan aman.”
Sekitar 1.000 Muslim Rohingya menghadiri doa khusus yang semuanya ingin kembali ke kampung halaman mereka sebagai warga negara Myanmar, Rabu (22/8/2018) waktu setempat.
Hossain (60) mengatakan bahwa dulu ia seorang kepala Nawapara Hemaetul Islam Madrasah di Buchidawng di Negara Bagian Rakhine Myanmar, sebelum ia terpaksa melarikan diri ke Bangladesh dengan anggota keluarganya yang masih hidup setelah penumpasan brutal militer terhadap Rohingya pada 25 Agustus tahun lalu.
Seorang ulama yang merupakan ayah dari tujuh anak, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dia tidak dapat mengucapkan doa Idul Adhanya dan melakukan ritual pengorbanan hewan selama empat tahun terakhir di Myanmar karena pembatasan pemerintah.
“Kami menuntut repatriasi kami sebagai Rohingya tetapi atas nama repatriasi mereka membawa kami ke Myanmar beberapa kali di mana kami disiksa dan kembali dikirim ke Bangladesh,” kata Hossain, mengingat proses repatriasi sejak 1978.
“Kami menuntut hal yang sama tidak terjadi lagi,” katanya.
Tahun lalu, pemerintah Bangladesh dan Myanmar mengatakan mereka telah menyetujui pemulangan Rohingya, berjanji untuk memulai proses dalam tiga bulan; Namun, tidak ada langkah konkret yang diambil pada masalah ini sejak saat itu.
Kurangnya kemajuan dikritik oleh kelompok-kelompok hak asasi internasional yang juga menyoroti masalah keamanan yang dihadapi Rohingya yang ingin kembali ke Myanmar. (Vina)
